KIAT SEHAT ALA RASULULLAH SAW

KIAT SEHAT ALA RASULULLAH SAW

Oleh : Ust. Haris Jaya Dipraga S.Pd.I (Bina Rohani Islam RS Islam Yogyakarta PDHI)

       Al-Harits seorang dokter Arab mengatakan: “Yang banyak membunuh manusia adalah karena manusia suka memasukkan makanan pada perut sebelum makanan dalam perut dicerna”.

       Pada suatu hari, Rasulullah SAW  kedatangan tamu yakni seorang tabib Yahudi yang datang dari Palestina. Tabib Yahudi itu meminta izin untuk membuka praktik di kota Madinah. Rasulullah pun mengizinkan. Tabib Yahudi itupun mulai membuka praktik. Namun, satu bulan kemudian ia kembali datang menemui Rasulullah. Kali ini, tabib itu datang berpamitan bahwa akan pulang ke negerinya.

       Rasulullah SAW tidak dapat menyembunyikan keheranannya. “Mengapa anda begitu cepat meninggalkan kota ini, apa ada yang kurang menyenangkan di sini?,’’ tanya Rasulullah. “Tidak, Tuan. Semuanya baik-baik saja. Bahkan penduduk kota ini sungguh sangat menyenangkan,” kilah sang tabib.“Lalu, apa yang menjadi masalahnya?,” desak Rasulullah SAW.

Selain memperhatikan pola makan agar tetap sehat, jaga pula adab makan seperti berdoa. (doamustajab.com)

       Sang tabib berterus terang, bahwa ia ingin cepat pulang ke negerinya karena selama satu bulan buka praktik di Madinah tak satupun warga kota yang datang untuk berobat padanya. Padahal, di negerinya ia termasuk tabib pakar yang terkenal dan banyak pasiennya.

       Kemudian ia melanjutkan ceritanya. “Karena penasaran, saya pun berkeliling kota masuk kampung keluar kampung untuk mencari pasien yang sakit. Tapi, tak satupun saya jumpai orang sakit untuk saya obati. Saya merasa heran, seluruh warga kota dalam keadaan sehat wal’afiat. Belum pernah saya dapatkan kota dengan seluruh penduduknya yang sehat seperti di kota Madinah ini,” ujarnya panjang lebar.

       “Lalu, saya bertanya kepada penduduk yang saya jumpai, apa rahasianya sehingga mereka hidup nyaris sehat sempurna?” lanjut sang tabib. “Lantas, apa jawaban mereka?,” tanya Rasulullah SAW. Mereka menjawab: “Kami adalah kaum yang tidak (akan) makan sebelum datang lapar. Dan apabila kami makan, tidak (sampai) kekenyangan. Begitulah jawab mereka, Tuan,” jelas sang tabib Yahudi itu kepada Rasulullah SAW.

       Mendengar cerita tabib tersebut, Rasulullah SAW berkomentar, “Sungguh benar apa yang mereka katakan kepada tuan,” ujar Rasulullah. “Lambung manusia itu tempatnya segala penyakit, sedangkan pencegahan itu pokok dari segala pengobatan”. (HR. Ad-Dailami).

       Berangkat dari cerita tabib Yahudi di atas dapat kita simpulkan bahwa kaum Muslimin pada masa awal berkembangnya agama Islam adalah satu kaum (umat) yang amat disiplin dalam mempraktekkan pola hidup sederhana.

       Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud RA.  bahwa, “Kami adalah kaum yang tidak (akan) makan kecuali lapar, dan apabila makan tidak akan (sampai) kekenyangan”. Hal ini menggambarkan sikap hidup umat Islam yang sangat berhati-hati dalam soal pengendalian perut.

Kita harus makan saat lapar dan berhenti makan sebelum kekenyangan. (hemophiliafed.org)

       Meskipun mereka hidup berkecukupan, mereka tidak menjadi rakus dan selalu menjalani pola hidup sederhana seperti yang diajarkan dan dicontohkan Rasulullah SAW. Hal itu membuat mereka mampu mengendalikan perut dengan menghindari sifat rakus atau ingin menikmati segalanya.

     Mereka yakin bahwa  tanpa kendali, perut atau lambung dapat menjadi tempatnya segala penyakit baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Yang bersifat fisik adalah segala bentuk penyakit yang dapat dideteksi secara medis seperti diare, disentri, kolera, maag, dan penyakit perut lainnya.

       Penyakit yang bersifat non fisik akibat tidak terkendalinya isi perut adalah  bentuk penyakit kejiwaan yang tidak dapat dideteksi secara medis, seperti tamak, rakus, serakah, konsumtif, materialistis, dsb. Penyakit tersebut hanya bisa diobati dengan cara mengingat Allah (dzikir) dan lebih mendekatkan diri kepada-Nya (taqarrub ilallah). Allah SWT berfirman,

“Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan” (QS. Al-A’raaf 7 : 31).

       Rasulullah SAW bersabda : “Tidaklah Bani Adam memenuhi kantong yang lebih jelek dari perutnya, hendaknya Bani Adam makan sekedar menegakkan punggungnya, jika tidak bisa tidak (terpaksa) maka makanlah sepertiga makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiganya untuk nafasnya.” (HR.Imam Tirmidzi)

Kita harus menjaga perut kita agar tetap sehat (risetoit.co.za)

0 Komentar