Penggunaan Obat Pada Ibu Hamil

Penggunaan Obat Pada Ibu Hamil

Oleh: Dhaniah El Fitri, S.Si,Apt. ( Manager Penunjang Medis RS Islam Yogyakarta PDHI)

        Kehamilan merupakan kondisi spesial yang dinantikan, membahagiakan sekaligus membanggakan bagi ibu dan keluarga. Kehamilan merupakan salah satu proses fisiologis yang perlu dipersiapkan dan dijaga dengan baik agar dapat dialui dengan aman dan nyaman. Selama masa kehamilan, ibu dan janin adalah  unit fungsi yang tidak terpisahkan. Kesehatan ibu hamil adalah syarat penting untuk fungsi optimal dan perkembangan janin.

        Selama masa kehamilan, seorang ibu dapat saja mengalami keluhan atau gangguan kesehatan yang memerlukan obat. Bagaimana jika ibu hamil sakit dan memerlukan obat? Apakah obat dapat mempengaruhi kehamilan? Bolehkah atau amankah ibu hamil minum obat? Pertanyaan pertanyaan ini bisa jadi ada di benak ibu hamil yang mengalami keluhan kesehatan dan memerlukan obat.

         Obat yang digunakan atau diterima oleh ibu hamil, baik secara oral ( diminum), injeksi (disuntikkan) , maupun penggunaan lainnya akan masuk ke dalam aliran darah. Obat tersebut dapat masuk ke janin melalui plasenta, meskipun obat tersebut tidak diperlukan oleh janin. Obat  dapat memberikan efek yang tidak dikehendaki dan bisa  membahayakan janin dan mungkin juga memberikan efek yang tidak dikehendaki pada ibu hamil.

        Kebanyakan obat dapat melalui plasenta sehingga penggunaan obat pada ibu hamil harus berhati hati. Beberapa obat dapat memberi resiko pada kesehatan ibu hamil dan juga efek pada perkembangan janin. Hampir tidak ada obat yang secara mutlak dianggap aman untuk ibu hamil. Hanya beberapa obat saja yang dianggap aman dan boleh diminum oleh  ibu hamil karena telah terbukti aman bagi ibu hamil maupun janin. Dapat dimaklumi jika kebanyakan ibu hamil tidak mengetahui mana obat yang aman, boleh diminum maupun yang tidak boleh untuk ibu hamil. Oleh karena itu setiap obat apapun,vitamin,food suplemen, obat herbal, bahkan  jamu apapun yang akan dikonsumsi ibu hamil sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan dokter dan apoteker anda.

      Penggunaan obat apa saja pada ibu hamil bisa beresiko dan memerlukan pertimbangan khusus. Resiko yang paling mengkhawatirkan adalah timbulnya efek pada janin berupa kecacatan pada janin atau pada bayi yang dilahirkan nanti, baik berupa cacat fisik, gangguan pertumbuhan dan lain lain . Resiko paling tinggi yang  bisa menimbulkan kecacatan adalah penggunaan obat pada trismester pertama, terutama pada minggu ke-3 hingga ke-8. Pada trisemester selanjutnya yaitu kedua dan ketiga, meskipun resiko lebih kecil tetap perlu berhati hati, karena obat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan secara fungsional pada janin atau dapat meracuni plasenta.

Kehamilan harus dijaga, begitu pula dengan penggunaan obat. (islam.ru)

        FDA  (Food and Drug Administration) telah menggolongkan tingkat keamanan penggunaan obat pada ibu hamil. Penggolongan tersebut sering  dijadikan salah satu  acuan tenaga medis dalam mempertimbangkan penggunaan obat pada ibu hamil. Berdasarkan tingkat keamanan obat pada ibu hamil, obat dikategorikan dalam kategori A,B,C,D dan X. Mulai dari obat yang terbukti aman untuk ibu hamil (kategori A) hingga yang terbukti tidak aman dan sama sekali tidak boleh digunakan untuk ibu hamil (kategori X). Pertimbangan antara manfaat dan resiko penggunaan obat pada ibu hamil akan menjadi perhatian khusus tenaga medis, baik dokter maupun apoteker, sehingga dapat dipilihkan penanganan dan obat yang paling aman dan baik bagi ibu hamil berdasarkan kondisinya

        Agar ibu hamil dan janin tetap aman dan sehat, berikut berapa hal yang sebaiknya diperhatikan ibu hamil jika mengalami keluhan kesehatan dan terkait penggunaan obat diantaranya adalah menghindari /minimalisir penggunaan obat,terutama pada trismester I, upayakan terapi non farmakologi/ tanpa obat, tidak minum obat jika hanya mengalami keluhan ringan,  menggunakan obat hanya jika jelas diperlukan dan dengan berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.

       Menghindari penggunakan obat baru yang masih terbatas data penelitiannya, lebih baik gunakan obat yang telah digunakan secara luas dan terbukti aman bagi ibu hamil, memberikan informasi yang jelas dan detail kepada dokter tentang umur kehamilan dan keluhan/ sakit yang diderita, sehingga dokter dapat memilihkan obat yang paling baik berdasar manfaat dan resikonya, membuat catatan pribadi yang lengkap dan detail mengenai obat yang pernah digunakan selama masa kehamilan beserta waktunya, memeriksakan kondisi kesehatan secara rutin ke dokter di rumah sakit selama masa kehamilan.

Semoga bermanfaat, kehamilan ibu aman dan nyaman,  ibu dan janin tetap sehat, bayi lahir dengan sehat dan selamat! Selamat berjuang untuk para ibu Indonesia!

0 Komentar