Mengenal Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)

Mengenal Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)

 Oleh : dr. Ullyvia Herliana (Dokter Umum RS Islam Yogyakarta PDHI)

Tekanan darah rendah (hipotensi) adalah suatu kondisi ketika tekanan darah (sistolik, diastolik, atau keduanya) lebih rendah dari nilai normal yakni sistolik < 90 milimeter raksa, atau diastolik < 60 milimeter raksa. Hal ini bukan menjadi nilai baku karena kadang pasien dengan riwayat hipertensi/darah tinggi yang mengalami penurunan tekanan darah > 30 milimeter raksa secara mendadak dapat juga dikatakan hipotensi meskipun nilai tekanan darahnya menjadi normal.

Apa Saja Penyebabnya?

Dehidrasi atau kurang cairan, sering muncul akibat kurang makan atau nutrisi, muntah, atau diare yang terus menerus sehingga kehilangan cairan tubuh yang cukup bermakna. Selain itu bisa juga diakibatkan karena keringat yang berlebihan, demam tinggi, atau udara sekitar yang sangat panas. Gejala awal biasanya muncul rasa haus, jika hal ini dibiarkan berlarut dan tidak ada kompensasi maka bisa menyebabkan gangguan fungsi organ.

Perdarahan, yaitu bila jumlah darah banyak yang keluar, biasanya diakibatkan oleh trauma, operasi, atau terjadi perdarahan di saluran pencernaan. Infeksi, terjadi karena penumpukan cairan dan zat peradangan. Obat-obatan, seperti mengonsumsi obat tekanan darah tinggi yang berlebihan, obat anti depresi, alkohol dan narkotika. Hipotensi juga dapat terjadi pada mereka yang mengalami kelainan jantung dan pada kondisi alergi berat (anafilaktik).

Tidak semua tekanan darah rendah menimbulkan gejala, terkadang hal ini ditemukan disaat tertentu saja. Pada individu yang terlatih misal atlit hal ini juga tanpa keluhan. Lalu kapan tekanan darah rendah bisa muncul keluhan atau gejala? Yakni jika penurunan tekanan darah disertai penurunan aliran darah ke organ tertentu hingga mengganggu fungsi dari organ tersbut. Kalau hal ini berlangsung dalam waktu yang lama maka akan muncul gangguan fungsi organ yang berat.

Gejala yang sering muncul antara lain adalah: pusing, sempoyongan atau bahkan pingsan saat berdiri, berjalan, atau posisi tegak akibat gangguan aliran darah ke otak. Keluhan ini sering muncul saat terjadi perubahan posisi dari berbaring atau duduk ke posisi berdiri yang mungkin juga disertai dengan keringat dingin pada tangan dan kaki. Apabila gangguan aliran darah terjadi di arteri koroner/jantung, dapat menimbulkan nyeri dada dan gangguan fungsi jantung. Apabila aliran darah menurun ke arah ginjal, fungsi ginjal dapat menurun, antara lain ditandai dengan jumlahurin yang sedikit, sesak napas, dan kulit bersisik.

tensi 1

Penanganan dan Pengobatan Hipotensi

Penanganan dan pengobatan tekanan darah rendah berkaitan dengan penyebabnya, apabila tidak ada kelainan lain, tidak ada keluhan, tentu tidak perlu pengobatan apapun. Sedangkan apabila sering menimbulkan gejala seperti pusing disarankan untuk meningkatkan asupan garam atau natrium dalam makanan. Jika dalam pemeriksaan ditemukan penyebab lain seperti perdarahan, dehidrasi, minum obat tertentu, infeksi, kelainan jantung maka sebaiknya diberikan terapi dan tata laksana berdasarkan penyebabnya oleh tenaga medis. Berkonsultasilah supaya anda bisa mengerti dan memahaminya secara gamblang.

Bahayakah Tekanan Darah Rendah?

Hal ini tergantung dari penyebab atau penyakit yang mendasari. Jika penyebabnya bisa diatasi maka hasilnya menjadi baik terlebih lagi jika tidak ada keluhan ataupun gangguan dari target organ. Namun jika penyebab yang mendasarinya cukup berat misal sudah terjadi gangguan organ baik itu di jantung atau ginjal maka akan menjadi buruk.

Oleh sebab itu maka kita juga harus lebih berhati-hati. Dengan memeriksakan diri kita ke tenaga medis terdekat serta melakukan general check up berkala tentu akan lebih meminimalkan gangguan dari beberapa organ. Biasakanlah hidup sehat dengan mengonsumsi air putih, makan makanan yang sehat (tidak mengandung bahan pengawet), alami dan bernilai gizi tinggi. Mencegah lebih baik daripada mengobati!

tensi 2

 

0 Komentar