Apel Senin di Penghujung Ramadhan 1437 H, Tentang Pendidikan Pasien dan Keluarga

Apel Senin di Penghujung Ramadhan 1437 H, Tentang Pendidikan Pasien dan Keluarga

Senin pagi (4/7), segenap karyawan RS Islam Yogyakarta PDHI telah berkumpul di halaman. Mereka telah berbaris dengan rapi untuk mengikuti apel rutin setiap Senin. Dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, apel di penghujung Ramadhan tersebut dilanjutkan dengan arahan dari Koordinator Bangsal Halimah RS Islam Yogyakarta PDHI, Ibu Ika Mustikawati, A.Md. Kep. yang sekaligus tim Pokja Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK). Beliau menyampaikan informasi terkait PPK. Pokja tersebut adalah salah satu pokja yang mendukung akreditasi sebuah rumah sakit. “Pemberian edukasi dan informasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya pelanggan sangatlah penting. Sebab, tingkat pengetahuan mereka beragam,” terang Ibu Ika.

Maksudnya, lanjut Ibu Ika, masyarakat saat ini telah pandai, sehingga memiliki inisiatif untuk mengakses informasi, termasuk mengenai kesehatan. Namun, sebagai petugas medis, lanjutnya, menjadi kewajiban rumah sakit untuk memberikan informasi yang benar dan tepat sesuai kebutuhan masyarakat. “Untuk itulah PPK ini sangat penting,” katanya.

Hal penting yang perlu diperhatikan berkaitan dengan PPK adalah pemberian informasi dan edukasi yang terintegrasi. Artinya, pemberian informasi dan edukasi kepada masyarakat/pelanggan ini haruslah terintegrasi dengan baik. “Jika sudah demikian, maka masyarakat akan memperoleh informasi kesehatan yang tepat, sesuai kebutuhan dan diimplementasikan dalam kehidupan. Misalnya tercapainya masyarakat yang akhirnya hidup berPerilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” ujar Ibu Ika memberikan arahan.

Beliau menyampaikan, saat ini, pemberian informasi dan edukasi haruslah sesuai standar yang telah ditetapkan. Misalnya, syarat pemberi edukasi/informasi (edukator) adalah seseorang yang memang memiliki kompetensi dan sertifikasi dalam bidangnya. Dalam hal ini, edukator kepada pasien maupun keluarga pasien adalah Profesional Pemberi Asuhan (PPA). Misalnya saja dokter, perawat, radiolog, laboran, apoteker dan petugas medis lain yang kompeten di bidangnya.

Bukan hanya itu, syarat lain agar infomasi dan edukasi menjadi terintergrasi adalah edukator wajib mengisi formulir yang telah disediakan Tim PPK. Disana, seluruh prosedur pemberian informasi dan edukasi ataupun permintaan informasi dari pelanggan didokumentasikan. “Semuanya harus diassesor dengan sebaik-baiknya demi pelayanan kesehatan yang maksimal,” katanya.

Selain itu, Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) juga penting dilakukan. “Alhamdulillah, program ini sudah berjalan. Misalnya saja berbagai macam penyuluhan yang dilakukan di di dalam maupun di luar rumah sakit,” tambah Ibu Ika. Artinya, penyuluhan kesehatan dilakukan demi kesehatan masyarakat baik pada pelayanan rawat inap maupun rawat jalan. Begitu pula dengan pemberian penyuluhan kesehatan di luar rumah sakit.

Dalam kesempatan penghujung Ramadhan jelang Syawal tersebut, Ibu Ika juga menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri dan permohonan maaf lahir batin. “Semoga seluruh amal ibadah kita di bulan Ramadhan diterima Allah SWT dan kita kembali fitri,” ucapnya, lalu diamini oleh seluruh peserta apel. Seperti biasa, apel tersebut diakhiri dengan aktivitas saling bersalaman antar karyawan.

DSC_2914

DSC_2932

0 Komentar