
Oleh: Tri Kuswarini A.Md. Keb. (Koordinator Kamar Bersalin RS Islam Yogyakarta PDHI)
Anak-anak memang sangat sulit terhindar dari beraneka macam jajanan yang ada di pasaran. Jajanan di pasaran beredar dengan beranekawarna, rasa dan bentuk. Tentunya sangat menarik bagi anak-anak. Walaupun orang tua sudah menyediakan camilan dan makanan di rumah, tetap saja tak jarang buah hati tetap saja jajan di luar. Padahal, selain boros, jajan di luar juga kita tidak bisa memastikan kebersihan serta nutrisinya. Belum lagi kita juga tidak mengetahui apakah mananan itu bebas dari zat kimia seperti boraks, formalin dan pewarna tekstil.
Sebagaian besar anak tergoda dengan makanan yang berwarna warni atau bentuknya yang menarik. Meskipun ternyata tak sedikit dari makanan pilihan mereka itu terbukti tidak aman dikonsumsi. Untuk itu, mengajarkan kepada anak cara memilih jajanan yang sehat adalah hal yang sangat bijaksana untuk melatih kemandirian anak.
Namun, memberi tahu anak tentang cara memilih jajanan yang sehat tidaklah mudah. Tetapi hal itu harus dilakukan demi kesehatan mereka. Sebab, anak merupakan geenrasi penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan juga sangat tergantung dan ditentukan oleh kualitas anak-anak saat ini. Untuk itu upaya peningkatan sumber daya manusia harus dilakukan sejak usia dini, yakni pada masa tumbuh kembang anak.

Anak-anak akan tertarik dengan jajanan yang berwarna cerah dan mencolok mata. (republika.co.id)
Tumbuh kembang anak yang optimal juga tergantung dengan pemberian nutrisi yang berkualitas baik serta kuantitas yang mencukupi. Untuk itu, pengajaran anak untuk memilih jajanan yang baik dan sehat sangat penting.
Berikut beberapa cara yang perlu anak ketahui dalam memilih jajanan yang sehat:
- Memilih jajanan yang dijual dalam wadah tertutup dalam kemasan atau tidak terbuka sehingga tidak mudah terkena debu dan dihinggapi lalat.
- Cermati makanan yang harganya murah dan memiliki warna cerah mencolok karena biasanya mengandung bahan pangan sintetis berlebihan disertai pewarna non makanan.
- Memilih makanan yang dijual di tempat yang bersih lingkungan maupun kemasannya. Terhindar dari asap, tertutup, tidak dihinggapi lalat/ serangga serta terhindar dari paparan sinar matahari dan hujan secara langsung.
- Jajanan yang diteliti tidak terbungkus kertas bekas maupun koran
- Orang tua mencontohkan memilih jajanan yang aman dengan membawakan bekal yang disiapkan dari rumah.
- Beritahu anak untuk memilih variasi makanan tidak hanya satu jenis makanan saja, guna mencukupi kebutuhan nutrisinya yang tentunya berasal dari aneka ragam makanan/ jajanan yang dikonsumsi.
- Jelaskan pada anak bahwa jajanan harus memenuhi gizi seimbang yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas. Meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang penting untuk pertumbuhan optimal.

Hati-hati, jajanan untuk anak juga harus diperhatikan. (viva.co.id)
Banyak cara yang bisa kita ajarkan kepada anak agar mereka terhindar dari membeli makanan yang tidak sehat. Selain cara tersebut diatas ada yang lebih baik lagi dengan membawakan jajanan/ makanan sendiri dari rumah agar terhindar dari bahaya makanan yang mengandung zat aditif.
Budayakan sarapan sebagai gaya hidup sehat di rumah dengan mengonsumsi sayur, buah dan banyak minum air putih. Apabila telah sarapan maka akan mengurangi pula keinginan anak untuk jajan, jika terpaksa membeli jajanan maka anak sudah tahu jajanan seperti apa yang sebaiknya dibeli.
Memberikan makanan/ jajanan yang sehat dan berkualitas pada masa anak berarti ikut berperan serta dalam menyiapkan generasi penerus bangsa yang sehat, kuat secara jasmani maupun rohani.
Artikel bisa diakses di Facebook RSIY PDHI dan dibaca di Koran Republika, edisi 24 Agustus 2016 halaman 27.