Apa Itu Cinderella Complex?

Apa Itu Cinderella Complex?

Oleh : Ery S. Puspa Dwi S. Psi, Psikolog (Psikolog RS Islam Yogyakarta PDHI)

Dongeng Cinderella si upik abu yang akhirnya menikah dengan seorang pangeran tampan begitu lekat dengan cerita anak-anak serta remaja pada masa lalu bahkan hingga saat ini. Sayang kisah Cinderella yang disulap cantik jelita oleh ibu peri, lalu ketinggalan sepatu kacanya di saat pesta berlangsung dan berakhir bahagia setelah menikah dengan Sang Pangeran tersebut tidak seindah kenyataan di dunia nyata.

Bukankah di dalam kehidupan ini tak selalu dan selamanya sesuatu bisa berakhir bahagia? Ya, berasal dari dongeng tersebut terdapat sebuah gangguan psikologi yang bernama Cinderella Complex. Gangguan psikologis ini tak lain bermula dari pola asuh orang tua yang salah.

Apa itu Cinderella Complex (CC) ?

Dalam bukunya, Collette Dowling (1981), The Cinderella Complex: Women’s Hidden Fear of Independence. Dia menjelaskan bahwa Cinderella Complex adalah kondisi yang dialami seorang wanita dimana ia sangat ingin dilindungi dan sangat membutuhkan seorang pria sebagai pelindung  kehidupannya. CC ditandai dengan rasa tidak percaya diri yang tinggi & perasaan takut terselubung untuk menjadi mandiri/dewasa. Dalam keseharian gangguan psikologis ini biasa disebut pula “Sindrom usia 20-an” (Twenties Syndrome).

Mengapa Cinderella Complex dapat terjadi ?

Pola pengasuhan orang tua yang selalu melindungi, membiarkan anak bermanja-manja berlebihan, tidak mengajarkan membangun pola jiwa berpikir,  memilih dan mengambil keputusan. Bukan hanya itu, perbedaan pola asuh antara ayah dan ibu juga bisa membuat sang anak bingung.

Figur ayah yang sangat dekat & over protective kepada anak perempuannya,  menyebabkan anak kelak akan mencari pasangan seperti sosok ayahnya yang selalu menyayangi & melindunginya. Seorang wanita yang mengalami CC sangat membutuhkan seorang suami yang bersifat seperti ayahnya, yang dewasa, dimanja berlebihan, mengayomi dan selalu melindungi. Bahkan, perasaan ini akan terus bertambah hingga membuatnya semakin bergantung dan tidak mandiri.

Bila penderita CC ini tidak menemukan figur seperti ayahnya ia akan cenderung terus mencari sampai ia menemukan pria idamannya. Bila menikah kelak, apabila pasangan menjadi seorang yang tidak bisa ia impikan. Maka rumah tangga tersebut rentan terjadi konflik dan dapat berakhir dengan perceraian. Nah, itulah sindrom CC yang terjadi pada seorang perempuan. Semoga bermanfaat.

SAM_5860

0 Komentar