Fungsi Kehumasan dan Jurnalistik dalam Penguatan Citra Rumah Sakit

Fungsi Kehumasan dan Jurnalistik dalam Penguatan Citra Rumah Sakit

Oleh : Ayu Usada Rengkaningtias, S.Kom.I (Jurnalis RS Islam Yogyakarta PDHI)

            Rumah sakit, selaku penyedia layanan kesehatan dituntut memberikan pelayanan yang terbaik dalam mutu layanan kesehatan. Dalam penyelenggaraan layanan kesehatan, rumah sakit membutuhkan citra yang baik di masyarakat. Sebab, siapapun bebas menentukan di manakah kesehatannya dipercayakan. Pilihan masyarakat, tentu tak lepas dari standar yang diciptakan maupun kesan/ citra rumah sakit oleh masyarakat. Hal inilah yang membuat citra rumah sakit perlu senantiasa dikuatkan. Selain performa maksimal petugas, salah satu elemen utama pembentukan citra rumah sakit terletak pada fungsi kehumasan dan jurnalistik (kegiatan tulis menulis).

            Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi dan media komunikasi membuat pemegang kendali humas di rumah sakit harus kian inovatif. Promosi kualitas layanan kesehatanpun tidak bisa terus dilakukan secara verbal (lisan) atau pesan yang disampaikan dari mulut ke mulut. Informasi senantiasa berkembang, menjelma dalam beragam bentuk media, contohnya media sosial (selanjutnya disingkat medsos). Dapat dilihat, bahwa sekadar informasi kecil bahkan bisa menjadi viral dengan dunia baru yang bisa diakses melalui pengunaan teknologi dan gadget dengan fasilitas internet. Hal inilah yang dimaksud dengan bagaimana fungsi kehumasan dan jurnalistik berperan utama dalam membentuk citra rumah sakit menjadi semakin kompleks.

          Setidaknya ada tiga hal penting terkait fungsi kehumasan dan jurnalistik yang perlu digarisbawahi. Hal pertama adalah tentang pentingnya penguasaan beragam medsos milik rumah sakit. Perkembangan teknologi di masyakaratlah yang kemudian menjadikan poin pertama ini penting dikembangkan demi terwujudnya citra rumah sakit yang diinginkan.

          Kendati hanya medsos, tidak sembarang orang bisa memegang peran sebagai admin medsos tersebut. Bahkan, dalam perkembangan terbaru, ada profesi khusus yang dinilai mumpuni dalam bidang ini, yakni social media specialist. Bukan tanpa alasan profesi ini digeluti dan bahkan harus dilakukan oleh seorang ahli. Banyak hal yang perlu dikuasai seseorang yang memegang peran social media specialist, terutama dalam kegiatan jurnalistik. Mulai dari penggunaan bahasa atau diksi (pilihan kata) yang digunakan admin untuk menyapa ataupun merespon pertanyaan pengguna medsos (netizen). Hingga pada hal yang sifatnya substansial dan urgen seperti komplain terhadap pelayanan rumah sakit. Bukan hanya itu, tak sedikit admin melakukan kesalahan dalam hal penulisan karena kurang mengenal karakteristik medsos yang digunakan. Maka, profesionalitas admin dalam kepenulisan pun harus diperhatikan demi citra rumah sakit.

          Hal kedua  berkaitan tentang pengendalian informasi tentang rumah sakit yang diterima masyarakat. Fungsi jurnalistik dalam kehumasan wajib memenuhi unsur yang tak kalah penting dari yang hal pertama. Artinya, tak sedikit munculnya ketidakpuasan pelanggan/ masyarakat dikarenakan ketidaktepatan komunikasi dan ketidaktepatan informasi seputar rumah sakit. Informasi seputar rumah sakit yang dibutuhkan masyarakat tentunya harus dipenuhi. Namun, tentunya informasi yang diberikan pada masyarakatpun harus diolah sebaik-baiknya demi penguatan citra rumah sakit.

          Hal yang ke tiga adalah tentang pentingnya relasi rumah sakit dengan media massa. Dalam perspektif William L. Rivers, Media Massa dan Masyarakat Modern (2008:27), media massa sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi manusia. Pada hakikatnya, media adalah perpanjangan lidah dan tangan yang berjasa meningkatkan kapasitas manusia untuk mengembangkan struktur sosialnya, salah satunya dalam memperoleh akses kesehatan. Hal inilah yang membuat bidang kehumasan dan jurnalistik rumah sakit perlu menjalin relasi yang baik dengan media massa. Di sisi lain, informasi rumah sakit yang telah siap sebagai produk jurnalistik, dalam hal ini adalah release juga wajib dikuasai. Minimal, ketiga hal tersebutlah yang harus terpenuhi dalam fungsi kehumasan dan jurnalistik demi terbentuknya citra rumah sakit yang maksimal.

SAM_6466

0 Komentar