Karyawan RSIY PDHI Juara 1 Lomba Cipta Lagu Kebangsaan STAN Jakarta

Karyawan RSIY PDHI Juara 1 Lomba Cipta Lagu Kebangsaan STAN Jakarta

Ada yang beda dari Triyas SP pagi itu. Staf Marketing RSIY PDHI itu datang lebih awal ke kantor dengan muka yang ceria. Tak ada yang tahu apa makna keceriaan yang tersirat dari wajahnya tersebut. Usai sapa-salam dengan yang lain, ia duduk diam di kursi kerjanya. Tampaknya ia sedang memikirkan sesuatu sambil berusaha menyembunyikan keceriaannya itu. Sejurus kemudian, tiba-tiba ia menepuk pundak saya. “Hey bang, sombong ndak kalau kita dapat nikmat dari Allah kemudian kita menyebarkannya kepada orang lain,” tanyanya dengan muka berganti serius.

“Tergantung niatnya mas. Kalau niatnya menyebutkan dan menyebarkan nikmat Allah itu namanya tahadduts bin ni’mah. Itu diperbolehkan bahkan dianjurkan. Tapi kalau niatmu untuk membanggakan diri di hadapan orang lain, itu namanya sombong,” jawabku sekenanya.

Setelah mendengar jawaban itu, ia langsung menyodorkan sebuah handphone merek buah Apel kroak miliknya kepada saya dengan senyum-senyum. Di layar handphone terlihat, “Triyas SP Juara 1 Lomba Cipta Lagu Kebangsaan Politeknik Keuangan Negara STAN 2017”. Rupanya ini rahasia keceriaan wajahnya yang terlihat mengembang sejak tadi. Saya dan rekan-rekan sekantornya pun kemudian memberikan ucapan selamat.

Pengumumam Juara 

Kepada jurnalis RISY PDHI, Triyas mengaku sangat senang bisa mengikuti dan memenangkan lomba pembuatan lagu tahun ini. “Sempat pada tahun 2014, saya vakum dari perlombaan pembuatan lagu. Namun di tahun setelahnya lagu saya bisa tembus di beberapa event,” kata pemuda asal Temanggung ini. Lomba pembuatan lagu tema kebangsaan di STAN Jakarta tersebut diselenggarakan dalam rangka dies natalis ke-2. “Lagu saya ini nantinya akan dijadikan lagu resminya STAN. Jadi lagu saya akan dipakai STAN,” jelasnya.

Dalam lagu kebangsaan berjudul “Duta Nusantara Raya” tersebut, Trias, sapaan akrabnya, ingin menggugah semangat kebangsaan para pemuda Indonesia. Salah satu lirik lagunya itu berbunyi: Bukan darah muda bila tidak berkarya, bukan Indonesia bila tak berjaya, karena kita duta nusantara raya”. Menurutnya, ia ingin mengajak para pemuda untuk berkarya supaya Indonesia terus berjaya. “Karena kita semua adalah para pemuda, duta atau perwakilan negeri,” tandas karyawan RSIY PDHI yang pinter bermain musik dan bernyanyi ini.

Trias menceritakan, inspirasi lagu tersebut muncul dari tema lagu kebangsaan yang sebelumnya dibuat untuk lomba di Kemenpora tahun 2013. Ketika itu, pria yang juga jago ngaji dan azan ini meraih juara 3. “Kalau untuk lagu tema kebangsaan, track recordnya sudah banyak sih. Karena saya sering ikut lomba-lomba seperti itu,” jelasnya sambil tertawa. Ketika ditanya, sudah berapa kali ikut lomba dan menang lomba, pria yang juga membuat mars RISY PDHI ini pun menjawab dengan penuh canda. “Sudah banyak kali. Banyak kali menang, banyak kali kalah,” jawabnya sambil tertawa.

Pria yang bisa bermain berbagai alat musik ini pun memiliki koleksi penghargaan juara dari lomba cipta lagu dan mars yang lumayan. Di antaranya, juara 1 Gadjah Mada Econolympic Jingle-Competition (2013), juara 3 Lomba Cipta Lagu Mars Lomba Industri Kreatif Kemenpora (2013), Komposer Hymne Songserm Islam Seksa School Pattani Southern Thailand (2015), Komposer Mars Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI (2016), dan yang terakhir juara 1 Lomba Cipta Lagu Kebangsaan PKN STAN (2017).

“Kedepannya saya ingin menjuarai lomba cipta lagu untuk anak-anak, karena itu yang sampai hari ini belum bisa saya tembus. Kalau lagu pop rock dan mars saya sering,” tutur pria yang memiliki moto hidup Success is doing something, the others do not ini.

0 Komentar