Ustad Dudu Gulirkan Ide Akreditasi Syariah di RSIY PDHI

Ustad Dudu Gulirkan Ide Akreditasi Syariah di RSIY PDHI

Keberkahan hidup, terutama dalam bekerja itu bisa diraih bila kita menjalankan syariat. Termasuk saat bekerja di rumah sakit, keberkahan rumah sakit pun akan didapat bila sistem dan seluruh pelayanannya menjunjung tinggi nilai-nilai syariat Islam. Karena itu, Kepala Unit Bina Rohani Islam RSIY PDHI, Ustadz Dudu Ridwanulhak ingin merencanakan agar RSIY PDHI memiliki akreditasi syariah. “Keberkahan tersebut insya Allah akan bisa kita gapai kalau akreditasi syariah itu juga kita rencanakan,” tuturnya saat memberikan arahan pada apel pagi, Senin (18/9), di halaman Gedung Pertemuan.

Ustadz Dudu menjelaskan, bila kita menginginkan pelayanan yang maksimal, maka hablumminannas (hubungan dengan manusia) dan hablumminal ‘alam (hubungan dengan alam) harus digarap. “Bagaimana hubungan kita dengan manusia (pasien) secara baik dan harus sesuai dengan syariat,” jelasnya.

Salah satu layanan di RSIY PDHI yang disoroti oleh Ustadz Dudu adalah Unit Gizi. Menurutnya, kehalalan gizi itu penting karena ini akan menentukan doa seorang muslim itu dikabulkan oleh Allah. Ustadz Dudu kemudian menyitir sebuah hadits nabi saw, bahwa bila makanan, minuman, pakaian dan semua kebutuhannya diisi dengan yang haram, maka doanya mustahil terkabulkan. “Maka penting bagi kita menyediakan makanan dengan jaminan halal di rumah sakit,” tandasnya.

Apalagi, lanjutnya, bila kita meminta sertifikasi MUI bahwa gizi di RSIY PDHI ada label sertifikasi syariah. “Maka ini luar biasa,” seru Ustadz Dudu. Dengan adanya sertifikasi tersebut, lanjut Ustadz Dudu, maka insya Allah akan turun berkah dari Allah dan membuat pasien aman. “Bahkan akan ada brand bahwa gizi RSIY PDHI ini sudah berlabel halal,” katanya.

Kepala Binrois RSIY PDHI, Ustad Dudu Ridwanulhaq, sedang menyampaikan arahannya di hadapan karyawan-karyawati.

Kerja Sebagai Ibadah

Selain itu, Ustadz Dudu juga menyampaikan bahwa bekerja di RSIY PDHI ini dalam rangka semangat beribadah kepada Allah. Hal ini ditegaskan oleh Ustadz Dudu dalam QS. Adz-Dzariyat ayat 7 berbunyi: “Tidaklah Aku ciptkan jin dan manusia melainkan untuk beribadah”. Menurut Ustadz, ibadah itu ada dua yaitu ibadah Mahdloh dan Ghoiru Mahdloh. “Kalau kita kerja di RSIY (PDHI), insya Allah kedua-duanya dapat,” terangnya.

Ustadz Dudu menjelaskan, mahdlohnya adalah bagaimana menjalankan ibadah yang sifatnya vertikal langsung kepada Allah. Ibadah ini terwujud seperti shalat 5 waktu. Di RSIY PDHI, shalat dianjurkan untuk berjamaah di masjid. Shalat merupakan ibadah wajib yang harus dijunjung tinggi oleh setiap karyawan rumah sakit. Ketika sudah masuk waktu shalat sementara ada rapat, maka rapat akan ditunda setelah menjalankan shalat berjamaah. Bahkan, layanan kesehatan pun juga dianjurkan demikian dengan beberapa kondisi.

“Kami menghimbau kepada unit pelayanan kesehatan untuk mengkondisikan layanannya bila waktu shalat telah tiba untuk shalat berjamaah,” terang Ustadz Dudu.

Sedangkan untuk ibadah yang sifatnya ghoiru mahdloh, adalah ibadah sosial seperti melayani pasien. “Hampir setiap hari kita bersentuhan dengan pasien. Maka dengan memberikan pelayanan yang paripurna, kita termasuk sedang menjalankan ibadah kepada Allah,” tutupnya.

0 Komentar