RSIY PDHI Juara 2 Lomba Promosi & Konseling KB Tingkat DIY

RSIY PDHI Juara 2 Lomba Promosi & Konseling KB Tingkat DIY

RSIY PDHI berhasil meraih juara 2 lomba Promosi dan Konseling KB tingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2017. Lomba yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) itu mengkhususkan kepada rumah sakit tipe C dan D di DIY. “Alhamdulillah, kemarin kita mendapat pemberitahuan bahwa RSIY PDHI mendapatkan juara 2,” tutur Kepala Ruang Kamar Bersalin, Tri Kuswarini, A.Md., kemarin.

Rini menjelaskan awal pihaknya mengikuti lomba tersebut. Menurutnya, pihaknya mendapat surat permohonan dari BKKBN untuk mengikuti lomba tersebut. Kebetulan RSIY PDHI adalah rumah sakit yang mendukung program KB dari pemerintah dan secara rutin melaporkan hasilnya kepada BKKBN. “Kita kemudian membuat semacam makalah tentang promosi dan konseling KB yang dilakukan di RSIY PDHI,” katanya.

Dalam makalah tersebut, Rini menjelaskan bahwa pihaknya menceritakan tentang apa saja yang dilakukan oleh rumah sakit untuk mencapai Keluarga Berencana Pasca Persalinan Pasca Keguguran (KBPPPK). Pihaknya melakukan edukasi kepada pasien sejak sebelum melahirkan. Ketika hendak melahirkan atau usai melahirkan, pihaknya juga melakukan edukasi kembali. “Alhamdulilah, dari semua pasien yang kita edukasi, sekitar 20 % mau memasang KB,” tukas Rini.

Terkendala Edukasi

Hasil tersebut memang tidak terlalu tinggi prosentasenya. Hal ini, menurut Rini, dikarenakan kebanyakan pasien yang masuk ke rumah sakit adalah rujukan dari PPK 1 atau pasien yang belum pernah periksa kehamilan di Klinik Spesialis Obsgyn RSIY PDHI. Sehingga banyak dari mereka yang belum teredukasi sama sekali tentang program tersebut. Kebanyakan mereka datang ke kami dalam kondisi emergensi dan menolak dengan berbagai alasan. “Alasan terbanyak adalah ingin memasang KB setelah nifas,” terangnya.

Meski demikian, RSIY PDHI tetap semangat mendukung program KBPPPK dari BKKBN. Pelayanan KB merupakan salah satu layanan yang ada di rumah sakit. Promosi dan konseling yang dilakukan oleh rumah sakit sangat strategis karena menjadi tempat rujukan bagi pasien yang mau melahirkan. Di sisi lain, program KBPPPK tersebut belum terlalu populer di masyarakat. Kebanyakan mereka masih ragu dan bertanya-tanya tentang program tersebut. “Mereka masih merasa takut sakit dan efek samping karena pemasangannya secara langsung pasca melahirkan,” terang Rini. Karena itulah, pihaknya senantiasa melakukan edukasi kepada pasien yang memeriksakan kandungannya atau melahirkan di RSIY PDHI.

0 Komentar