Kenali Gejala Serangan Jantung

Kenali Gejala Serangan Jantung

Oleh : dr. Lukluk Purbaningrum (Kepala Unit Rawat Inap RSIY PDHI)

Serangan jantung sangat ditakuti oleh masyarakat karena sering berakibat kematian. Sifatnya yang datang mendadak membuat masyarakat harus selalu berhati-hati dan ingin selalu menjaga kesehatannya. Serangan jantung tidak harus terjadi pada orang yang sudah lanjut, usia produktifpun kerap terjadi. Pemahaman terhadap tanda dan gejala serta faktor risiko terjadinya serangan jantung sangat perlu diketahui masyarakat karena penyakit ini berisiko kematian.

Gejala serangan jantung dapat berupa nyeri dada seperti ditusuk-tusuk atau ditindih serta adanya penjalaran ke bahu, lengan kiri, maupun ke leher merupakan tanda klasik dari serangan jantung. Keluhan ini dapat berlangsung intermiten/beberapa menit atau menetap (>20 menit). Gejala ini juga sering diikuti oleh keluarnya keringat dingin dan sesak. Tetapi serangan jantung tidak selalu menimbulkan gejala yang sama pada setiap orang. Bisa jadi gejalanya berupa nyeri ulu hati yang dikira sebagai penyakit lambung ( sakit maag). Apabila gejala tersebut diabaikan maka dapat berakibat fatal.

sumber: beritacenter.com

Serangan jantung dalam kedokteran disebut dengan Acute Coronary Syndrome. Istilah yang digunakan untuk menguraikan suatu kelompok gejala akibat dari iskemia myocardial akut (darah tidak cukup mengalir ke otot jantung) karena adanya sumbatan di pembuluh darah arteri koroner jantung. Akibatnya, bagian otot yang terkena menjadi mati karena kekurangan oksigen dan nutrisi. Secara medis kondisi ini disebut infark miokard, yang berarti kematian otot jantung. Akibatnya, kekuatan jantung memompa dapat berkurang sehingga organ-organ vital dalam tubuh tidak lagi mendapatkan pasokan darah dalam jumlah yang cukup.

Faktor resiko terkena serangan jantung di antaranya adalah usia di atas 40 tahun, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, kurangnya aktivitas fisik, diabetes, kegemukan, riwayat keluarga yang memiliki nyeri dada, penyakit jantung, atau stroke. Sehingga sangat diperlukan pengaturan gaya hidup untuk mencegah serangan jantung.

Beberapa perubahan gaya hidup berikut dapat mengurangi risiko penyakit jantung di antaranya Anda harus membiasakan untuk melakukan olahraga selama 30 menit perhari, menjaga berat badan yang sehat, dan berhenti atau tidak mulai merokok. Selain itu, Anda juga harus makan diet sehat yang rendah lemak jenuh, kolesterol dan garam. Bahkan, Anda juga perlu untuk meminum obat yang diresepkan dokter, seperti obat tekanan darah,  kolesterol, dll.

Terjadinya serangan jantung memang tiba-tiba dan sulit diprediksi. Kebanyakan orang yang terkena serangan jantung tidak sadar bahwa dirinya terkena serangan jantung sehingga sering terlambat. Kondisi ini merupakan suatu keadaan gawat darurat. Oleh karena itu, Anda harus segera periksa dokter bila terjadi hal-hal seperti nyeri dada atau ulu hati. Anda harus segera mendapatkan bantuan medis darurat, karena itu segeralah meminta bantuan orang di sekitar Anda untuk mengantarnya ke rumah sakit. Selain itu, jika Anda mengalami nyeri dada yang terjadi berulang, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.

Dimuat di Harian Republika, Rabu, 18 Oktober 2017, hal. 22.

0 Komentar