
Kehamilan yang baik itu direncanakan dan dipersiapkan karena hamil itu butuh persiapan fisik dan psikis yang sehat dari seorang ibu. Bila fisiknya tidak sehat dan psikisnya belum siap, maka ibu hamil sangat mudah terserang stres. Akibatnya, kehamilannya akan terganggu dan berpengaruh terhadap kesehatan janin.
“Karena itu, kehamilan yang baik itu harus direncanakan dan dipersiapkan,” tegas Tri Kuswarini, A.Md, selaku Kepala Ruang Kamar Bersalin RSIY PDHI, kemarin.
Menurut Tri, kehamilan itu harus direncanakan agar ada persiapan diri baik secara fisik maupun psikis dari ibu. Kesiapan ini sangat penting agar proses kehamilan berjalan dengan lancar dan janin juga dalam keadaan sehat. Selain itu, juga untuk melakukan pencegahan dan pengobatan secara dini apabila terjadi komplikasi pada ibu. “Sehingga ibu dan janin sehat sampai akhir kehamilannya,” jelasnya.
Tri kemudian memberikan 7 langkah yang harus dilakukan bila ingin mempersiapkan kehamilan yang sehat. Pertama, persiapan psikologis. Menurut Tri, 5-10% wanita yang hamil itu mengalami depresi. Kehamilan adalah berubahnya kondisi tubuh, terutama rahim sehingga mempengaruhi kondisi psikologisnya. “Jadi, secara psikologis ada kesiapan belum akan kehamilan? Sehingga kalau sudah siap secara psikis, maka sampai persalinanpun akan siap,” tuturnya.
Kedua, melakukan konsultasi prakonsepsi. Menurut Tri, alangkah baiknya bila merencanakan kehamilan itu juga dikonsultasikan oleh bidan atau dokter kandungan. Konsultasi akan memberikan keyakinan dan pengetahuan tentang kesehatan ibu. “Dokter kan memeriksa apakah ada permasalahan kesehatan atau tidak sehingga memang siap untuk hamil,” terangnya.
Ketiga, melakukan screening antenatal. Menurut Tri, sebelum melakukan kehamilan, sebaiknya ibu diperiksa secara menyeluruh. Misalnya, dari uji laboratoriumnya apakah ada infeksi virus atau tidak. Dari segi USG, ada miop atau kistanya atau tidak. “Sehingga tidak akan mengganggu proses kehamilan yang akan terjadi,” tandasnya.
Keempat, mempersiapkan nutrisi ibu hamil. Tri menjelaskan, dengan merencanakan kehamilan, maka kita akan mempersiapkan asupan nutrisi dengan sebaik-baiknya. Sebab dengan adanya janin yang dikandung saat hamil, nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh juga akan semakin banyak. “Nutrisi harus diperhatikan dari segi jenis makanannya maupun kuantitasnya,” imbuhnya.
Kelima, melakukan pemeriksaan dan perawatan gigi. Menurut Tri, hal ini sering disepelekan karena rata-rata ibu hamil pada masa kehamilannya mengalami masalah pada giginya. Perubahan kondisi tubuh memacu terjadinya masalah pada gigi ibu hamil. “Karena itu harus dicek dan diobati dulu bila giginya sakit. Kasian kan sudah hamil ditambah sakit gigi lagi,” jelasnya.

Direktur RSIY PDHI, dr. Widodo Wirawan sedang memberikan penghargaan kepada Mb Tri Kuswarini atas prestasinya sebagai juara 2 lomba program KB Berencana dari BKKBN DIY.
Keenam, melakukan pengobatan. Ketika memeriksakan kehamilannya, Tri menyarankan ibu hamil untuk meminum obat yang telah diberikan oleh dokter atau bidan. Sebab, obat-obatan yang diberikan memang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan ibu hamil. Misalnya, obat asam folat dan DHA untuk trisemester I, kalsium dan tablet penambah darah untuk trisemester II dan vitamin B tambahan untuk trisemester III. “Jangan sampai tidak senang dengan obat terus tidak mau diminum. Karena ada yang enggan minum tau-tau HB-nya kurang ketika mau melahirkan,” jelasnya.
Ketujuh, melakukan olahraga. Dalam merencanakan kehamilan maupun saat hamil, olahraga sangat diperlukan. Olahraga akan membuat tubuh sehat dan bugar. Kondisi ini merupakan kondisi ideal terjadinya pembuahan bagi yang menginginkan kehamilan. Saat hamil, kondisi tersebut juga ideal bagi proses kehamilan yang sehat. “Khusus ibu hamil, sebaiknya olahraga dilakukan bila usia kandungan sudah di atas 20 minggu,” katanya. (Berita di muat di Harian Koran Merapi, Kamis 19 Oktober 2017)