RSIY PDHI Lakukan Imunisasi Difteri Bagi Karyawan

RSIY PDHI Lakukan Imunisasi Difteri Bagi Karyawan

RS Islam Yogyakarta PDHI melakukan imunisasi difteri bagi seluruh karyawannya. Vaksinasi gratis ini dilakukan selama tiga hari secara bergelombang, dari tanggal 5-7 Februari. Tujuannya adalah untuk melindungi karyawan RS dari penyebaran penyakit difteri.

Menurut Ketua Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja RS Islam Yogyakarta PDHI (K3), dr. Rengganis Prastami Mumpuni, imunisasi bagi karyawan ini dilakukan untuk melindungi karyawan dari penyakit difteri sekaligus mengantisipasi terjadinya kejadian KLB di Yogyakarta. Di Yogya memang belum ada KLB, namun beberapa wilayah di Indonesia seperti Jawa Barat, Jakarta dan Jawa Timur sudah ada. “RS Islam Yogyakarta PDHI kan dekat dengan bandara dan banyak pasien dari luar daerah, sehingga karyawan perlu dilindungi dari penyebaran penyakit difteri,” jelasnya.

dr. Rengganis menjelaskan, bahwa upaya ini sebagai bentuk antisipasi dan perlindungan bagi karyawan dari penyebaran penyakit difteri. Difteri merupakan penyakit pada selaput lendir pada hidung serta tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphteriae. Penyakit ini dapat menimbulkan lapisan tebal berwarna abu-abu pada tenggorokan sehingga dapat membuat anak sulit makan dan bernapas.

Karyawan RSIY PDHI sedang melakukan vaksinasi Difteri.

Bila infeksi tidak diobati, toksin yang dihasilkan oleh bakteri bisa menyebabkan lumpuh dan gagal jantung hingga berujung kematian. “Penyebaran virus ini adalah melalui udara ketika penderita difteri batuk atau bersin,” jelasnya.

Dalam imunisasi ini, vaksin yang digunakan adalah Bio Td yang berisi vaksin terhadap tetanus dan difteri. Vaksinasi difteri ini berfungsi memicu timbulnya kekebalan tubuh (antibodi) terhadap tetanus dan difteri. Pemberian vaksin ini merupakan booster (pengulangan/penambahan) terhadap vaksinasi dasar yang sudah diperoleh saat balita. “Sehingga penyuntikannya cukup sekali saja dilakukan,” kata dr. Rengganis. (Dimuat di Harian Merapi, Selasa 6 Februari 2018).

0 Komentar