
Limbah rumah sakit itu bisa menjadi duit dan juga bisa menjadi penyakit, namun pengolahannya juga membutuhkan duit yang banyak. Karenanya, limbah di rumah sakit itu unik karena penanganannya diatur dalam peraturan pemerintah. Jadi, setiap RS harus mentaati bagaimana pengelolaan limbah rumah sakit sesuai peraturan yang benar.
“Sebab bila tidak diindahkan ada sanksi administrtif dan pidana yang akan diperoleh. Inilah mengapa rumah sakit kita memilah limbah yang dihasilkan,” tegas Kepala Unit Kesehatan Lingkungan (Kesling) RS Islam Yogyakarta PDHI, Arnita Ferawati, Senin (9/7).
Arnita menjelaskan, pemilahan limbah RS itu bisa digolongkan menjadi 2 golongan besar. Pertama, Limbah Non B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Di RS Islam Yogyakarta PDHI, limbah ini diangkut 3 kali dalam seminggu oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman. Sedangkan untuk limbah non infeksius, merupakan limbah yang tidak terkontaminasi cairan tubuh manusia. Seperti limbah-limbah yang sering kita hasilkan di rumah.
Golongan yang kedua adalah Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3). Di RS Islam Yogyakarta PDHI, lanjut Arnita, limbah tersebut kita pilah menjadi limbah infeksius yang terkena cairan tubuh pasien. “Limbah tersebut akan dimasukkan ke dalam tempat sampah yang sudah berlabel infeksius,” jelasnya. Kemudian ada benda tajam, yang dimasukkan ke dalam safetybox. Berikutnya ada botol kaca yang ukurannya agak besar, seperti manitol. Selain itu, ada juga limbah plabot. “Inilah limbah yang bisa diolah dan bisa menjadi duit, termasuk di dalamnya adalah drigen hemodialisa,” jelas Arnita.
Limbah B3 lainnya adalah baterai bekas. Menurut Arnita, biasanya dari teknisi yang menggunakan dan membuangnya. Selain itu, ada juga limbah berupa lampu bekas. “Jadi semua jenis limbah ini kita pilah, olah dan laporkan kepada negara,” terangnya.
Menurut Arnita, di RS Islam Yogyakarta PDHI, limbah tersebut sudah dipilah dan dikelola sesuai dengan peraturan pemerintah. Karenanya, saya mengajak kepada teman-teman semua untuk tetap melaksanakan itu dengan baik dan meningkatkannya, di mana pembuangannya sesuai dengan jenisnya masing-masing.