Waspadai Tanda dan Gejala pada Kehamilan Luar Kandungan (Kehamilan Ektopik)

Waspadai Tanda dan Gejala pada Kehamilan Luar Kandungan (Kehamilan Ektopik)

Ditulis Oleh :

-Winarni Risanto, Sp.OG –

(Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Islam Yogyakarta PDHI)

Dalam keadaan normal, kehamilan akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim seorang wanita. Namun hal ini tidak berlaku pada seseorang dengan kehamilan ektopik.

Wanita dapat dikatakan mengalami kehamilan ektopik apabila kehamilan tersebut terjadi di luar rahim (uterus), di mana sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma akan melakukan implantasi (perlekatan) di luar rahim, seperti di saluran telur (tuba fallopi), indung telur (ovarium), leher rahim (servik), bahkan di rongga perut (cavum abdomen). Dengan prevalensi kejadian tersering pada saluran tuba (95-96%).

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan angka kejadian kehamilan ektopik, di antaranya: (1) Riwayat kehamilan serupa sebelumnya. Angka kekambuhan sebesar 15% setelah kehamilan ektopik pertama dan meningkat sebanyak 30% setelah kehamilan ektopik kedua. (2) Penggunaan kontrasepsi spiral dan pil KB. Kehamilan ektopik meningkat apabila ketika hamil, masih menggunakan kontrasepsi spiral (3 – 4%). Pil yang mengandung hormon progesteron juga meningkatkan kehamilan ektopik karena pil KB dapat mengganggu pergerakan sel rambut silia di saluran tuba yang membawa sel telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi (melekat) ke dalam rahim. (3) Kerusakan dari saluran tuba. Sel telur yang sudah dibuahi mengalami kesulitan melalui saluran tersebut sehingga menyebabkan sel telur melekat dan tumbuh di dalam saluran tuba. Selain itu terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan saluran tuba di antaranya adalah gaya hidup (merokok), riwayat aborsi (keguguran), riwayat bedah caesar, dan memiliki banyak mitra seksual.

Pada minggu-minggu awal, kehamilan ektopik memiliki tanda-tanda seperti kehamilan pada umumnya, yaitu terlambat haid, mual dan muntah, mudah lelah, serta perabaan keras pada payudara. Tanda-tanda khas yang harus diwaspadai pada kehamilan ektopik di antaranya: (1) Nyeri hebat pada perut bagian bawah, nyeri tersebut dapat terasa tajam awalnya kemudian perlahan-lahan menyebar ke seluruh perut. Nyeri bertambah hebat bila bergerak. Nyeri terjadi akibat penumpukan darah di rongga perut yang kemudian mengiritasi dinding perut. (2) Penurunan keadaan umum oleh karena perdarahan banyak di dalam perut yang sering sulit dideteksi. Hal tersebut ditandai dengan perubahan tanda vital yang drastis dan penurunan kadar hemoglobin secara cepat. (3) Perdarahan vaginal abnormal. Perdarahan bervariasi, dapat berupa bercak atau banyak seperti menstruasi tetapi tidak selalu muncul. Selain melalui gejala klinis yang dapat dirasakan, kehamilan ektopik dapat ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Pemeriksaan ini dapat menggambarkan isi dari rahim seorang wanita. Pemeriksaan USG dapat melihat di mana lokasi kehamilan seseorang, baik di rahim, saluran tuba, indung telur, maupun di tempat lain. Selain pemeriksaan USG, dapat juga dilakukan pengukuran kadar hormon ß-hCG. Hormon ß-hCG cukup sensitif untuk kadar 1-20 mIu/mL dan positif pada lebih dari 99 persen kehamilan ektopik.

            Oleh karena kehamilan ektopik dapat mengancam nyawa, maka deteksi dini dan pengakhiran kehamilan adalah tatalaksana yang disarankan. Pengakhiran kehamilan dapat dilakukan melalui pemberian obat-obatan atau dengan pembedahan yang terbukti memiliki angka keberhasilan yang tinggi daripada dengan obat-obatan. Teknik pembedahan ini dapat berupa laparoskopi yang sangat dianjurkan bagi kehamilan ektopik dengan kondisi yang stabil, sedangkan teknik laparatomi harus sesegera mungkin dilakukan pada pasien dengan kondisi yang mengancam jiwa. Pada kondisi tersebut terjadi perubahan hemodinamik yang sangat cepat pada pasien sehingga operasi harus segera dilakukan untuk membersihkan darah yang tertampung di dalam perut akibat pecahnya kantung kehamilan serta mengevakuasi produk kehamilan. Kebanyakan pasien membutuhkan transfusi darah untuk menggantikan kehilangan darah yang sangat banyak.

            Deteksi dini dan penanganan yang cepat kehamilan di luar kandungan akan memberikan angka kesembuhan yang tinggi.