Cara Mengetahui Anak Mengalami Keterlambatan Bicara

Cara Mengetahui Anak Mengalami Keterlambatan Bicara

oleh: Nyai Rahmawati, S.Tr, Terapis Wicara RS Islam Yogyakarta PDHI

       Keterlambatan bicara merupakan salah satu permasalahan perkembangan yang sering terjadi pada anak. Keterlambatan bicara merupakan suatu permasalahan ketika anak pada usia 12 bulan belum mulai mengucapkan kata untuk berkomunikasi. Anak yang mengalami keterlambatan bicara memiliki permasalahan untuk memahami apa yang didengar dan permasalahan ketika menyusun kata untuk membentuk suatu makna.

       Keterlambatan bicara pada anak sering terjadi akibat kurangnya stimulasi oleh orang tua. Cara paling mudah untuk mengetahui keterlambatan bicara pada anak adalah membandingkan kemampuan anak saat ini dengan tahapan perkembangan bahasa dan bicara pada anak normal.

       Anak yang tidak mampu mencapai tahapan bahasa dan bicara seperti yang diharapkan mungkin akan menjadi sebuah “bendera merah” atau peringatan yang berarti anak mengalami permasalahan bahasa dan bicara. Apabila anak Anda tidak mencapai tahapan perkembangan sesuai usia, belum tentu berarti ada permasalahan pada anak. Alangkah baiknya untuk konsultasi ke tenaga kesehatan yang profesional.

Seorang petugas terapi sedang melakukan terapi kepada anak.

Berikut merupakan bendera merah untuk permasalahan bicara pada anak berdasarkan American Speech-Language-Hearing Association yang dipublikasikan dalam Newsweek Special 2000 Edition :

0 – 3 Bulan

         Tidak mendengar ketika diajak bicara.

         Tidak membuat suara yang berulang seperti cooing

4 – 6 Bulan

         Tidak memperhatikan mainan yang menimbulkan suara dan mencari sumber bunyi misalkan mesin vacuum cleaner

         Tidak memperhatikan saat orangtua berkata “tidak”

7 – 12 Bulan

         Tidak babbling atau mengoceh dengan bunyi yang panjang maupun pendek seperti “tata, upup, bibibibi”

         Tidak mengucapkan satu atau dua kata meskipun tidak jelas

         Tidak merespon ketika namanya dipanggil

1 – 2 Tahun

         Tidak menggunakan satu atau dua kata (“di mana kucing?”)

         Tidak menggabungkan dua kata (“buku mama”)

         Tidak mendengarkan cerita sederhana dan lagu

2 – 3 Tahun

         Tidak mengucapkan kata hampir untuk segala hal

         Tidak menggunakan dua sampai tiga kata dalam membentuk kalimat untuk berbicara atau meminta sesuatu

         Tidak mampu memahami perbedaan arti (ayo dan berhenti)

         Tidak mampu melakukan perintah dua tahap (ambil buku dan letakkan di atas meja)

         Tidak memperhatikan bunyi lingkungan seperti bunyi bel.

3 – 4 Tahun

         Tidak mendengar ketika dipanggil dari ruangan yang berbeda

         Tidak memahami pertanyaan sederhana seperti “siapa?”, “apa?”, dan “di mana?”

         Bicara tidak bisa dipahami oleh orang lain selain keluarga.

            Apabila keterlambatan bertahan hingga usia kanak-kanak (TK), kebanyakan dokter anak akan merekomendasikan untuk konsultasi ke terapis wicara. Jika anak Anda mengalami masalah seperti itu, maka  penanganannya dapat dibantu  terapi wicara. Terapis wicara merupakan suatu profesi yang menangani permasalahan komunikasi yang meliputi gangguan bahasa, bicara, suara, irama dan kelancaran, gangguan pendengaran serta permasalahan pada makan dan menelan.

       Seringkali orang tua tidak menyadari bahwa anaknya mengalami keterlambatan bicara. Oleh karena itu dengan adanya artikel ini diharapkan  orang tua mampu menyadari perkembangan anaknya agar sesuai dengan tahapan perkembangan bahasa dan bicara pada anak normal. Terapi wicara  akan membantu mengupayakan dengan penanganan dan terapi yang profesional, sehingga membantu perkembangan komunikasi pada anak Anda. Sumber: Republika, Rabu 7 November 2018, hal. 22.

0 Komentar