Apel Senin, 4 Konsep Pelayanan di Unit Hemodialisis

Apel Senin, 4 Konsep Pelayanan di Unit Hemodialisis

dr. Emy Andriani sedang menyampaikan arahannya pada apel pagi.

Hemodialisis merupakan unit khusus di RSIY PDHI yang memberikan pelayanan seputar pembersihan darah dari zat-zat sampah melalui proses penyaringan di luar tubuh. Unit cuci darah ini selalu berusaha untuk memberikan pelayanan paripurna kepada pasien. Inilah yang disampaikan oleh kepala unit hemodialisis, dr. Emy Andrini saat memberikan pengarahannya pada apel pagi, Senin (22/8).

dr. Emy menjelaskan bahwa dalam memberikan pelayanan kepada pasien, unit hemodialis memberikan 4 konsep pelayanan. Pertama, memberikan pelayanan sesuai standar profesi. Hemodialisis adalah satu unit peyalanan dengan risiko tinggi di RSIY PDHI, karenannya standar kerjanya harus jelas. “Kami bekerja sesuai dengan standar pelayanan medis. Sesuai dengan SPO (standar prosedur operasi, red) tindakan, pelayanan, maupun kegawatdaruratan,” jelasnya.

Kedua, memperbaiki kualitas hidup pasien. Menurut dr. Emy, rata-rata pasien yang masuk ke unit hemodialisis memiliki kualitas hidup yang menurun. Misalnya, pasien gagal ginjal, dengan adanya hemodialisis rutin seminggu dua kali, maka risikonya bisa dikendalikan. “Perawatannya lebih maksimal sehingga meningkatkan kondisi pasien menjadi lebih baik,” kata dr. Emy. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan unit gizi agar pasien tersebut diasupi oleh nutrisi yang baik dan dibutuhkan oleh tubuh.

dr. Emy juga bekerja sama dengan unit bina rohani Islam untuk mendampingi pasien dari sisi ruhani. Menurutnya, Binrois RSIY PDHI juga secara intensif mendampingi pasien sehingga secara mental-spiritual, mereka lebih kuat dan sehat. “Dengan begitu, kualitas hidup bisa lebih baik, terutama secara ruhani,” tandasnya.

Direktur dan jajaran manajer sedang mengikuti apel pagi.

Ketiga, mengantarkan pasien pada akhir yang baik. Menurut dr. Emy, hemodialisa diangap sebagai terapi pengganti ginjal. Secara medis, risiko kematian pasien sangat tinggi. “Pasien sudah bergantung dengan kita. Kita berharap pasien bisa lebih baik. Minimal bisa memberikan akhir yang baik, karena setiap orang pasti akan menjumpai kematian,” katanya.

Keempat, membantu dan mendukung keluarga pasien. Maksudnya, membantu keluarga pasien yang ditinggal baik secara moral maupun material. dr. Emy kemudian menceritakan bahwa pernah ada pasien yang suaminya meninggal karena ginjal padahal umurnya masih muda. Karena suaminya adalah tulang punggung keluarga, maka setelah ditinggal mereka kesusahan. dr. Emy kemudian mengumpulkan bantuan dari berbagai relasi bagi keluarganya. “Kami membantu biaya anaknya untuk sekolah,” kisahnya.

0 Komentar