Apel Senin, Upaya RSIY PDHI Jaga Kerahasiaan Data Pasien

Apel Senin, Upaya RSIY PDHI Jaga Kerahasiaan Data Pasien

Sejumlah karyawati RSIY PDHI saling bersamalan dan memaafkan

Senin pagi ini (3/7), merupakan hari spesial bagi seluruh karyawan RSIY PDHI. Inilah apel pertama di bulan Syawal setelah sebelumnya seluruh karyawan merayakan hari raya Idul Fitri. Apel pagi merupakan kegiatan rutin untuk memperkuat koordinasi dan mempererat ikatan kerja dan kekeluargaan antar karyawan. Masih dalam suasana bulan Syawal, apel kali ini sekaligus menjadi ajang untuk saling memaafkan antar karyawan. Para karyawan pun dengan antusias mengikuti apel tersebut.

Kepala Rekam Medis, Andhina Tira, SKM, sedang melakukan pengarahan di hadapan karyawan-karyawati RSIY PDHI

Andhina Tira, SKM, selaku Kepala Unit Rekam Medis RSIY PDHI, dalam arahannya di apel pagi kali ini memberi semangat kepada seluruh karyawan untuk menyambut kembali rutinitas dan aktivitas di rumah sakit. Selama hari raya, banyak karyawan yang merayakan liburan dan lebaran di kampung halamannya masing-masing. Maka sekarang semua memulai kembali aktivitas di rumah sakit dengan penuh semangat. “Kita memulai lagi menghadapi lembaran-lembaran data pasien,” kata Andhina.

Andhina melanjutkan, kita harus semangat menyambut aktivitas di rumah sakit karena setiap minggunya, sedikitnya ada 2 ribu pasien rawat jalan. Termasuk di minggu hari raya kemarin. Jadi, selama sebulan setidaknya ada sekitar 9 ribuan pasien karena setiap harinya ada ratusan pasien yang datang. “Tugas kita adalah menjaga keamanan dan kerahasiaan data pasien,” katanya.

Andhina menjelaskan bahwa menjaga keamanan dan kerahasiaan data pasien sangatlah penting. Hal ini berkaitan dengan data kesehatan dan riwayat penyakit pasien yang sangat pribadi. Karena itu, RSIY PDHI sangat menjaga dan merahasiakan data rekam medis pasien tersebut. “Kami berupaya untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan data setiap pasien,” jelas Andhina.

Sejumlah karyawan-karyawati saling salaman dan memaafkan

Ditambahkan, pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk menjaga kemananan dan kerahasiaan data rekam medis tersebut. Di antaranya, memberi catatan rahasia dalam setiap data, dimasukkan ke dalam map rahasia atau diberikan map tertutup bila sedang dibawa agar terjaga kerahasiaannya dan disimpan di dalam lemari khusus. Selain itu, hanya petugas rumah sakit saja yang bisa masuk untuk melihatnya. “Untuk keluarga pasien, mereka bisa melihatnya namun tidak bisa dibawa pulang dan harus dikembalikan,” jelas Andhina.

Selain itu, seluruh peserta apel diingatkan terhadap hak-hak pasien dalam rumah sakit agar mereka tetap menjaga kualitas pelayanan terhadap masyarakat. Apel tersebut diakhiri dengan saling bersalaman antar karyawan.

0 Komentar