
Oleh : dr. Lukluk Purbaningrum – Dokter Umum RS Islam Yogyakarta PDHI
Obesitas merupakan suatu kondisi tubuh yang memiliki kadar lemak yang banyak sehingga menyebabkan badan menjadi gemuk atau memiliki berat badan berlebih. Sebenarnya setiap orang memang diharuskan memiliki sejumlah lemak untuk menyimpan energi dan lainnya. Namun jika jumlahnya berlebihan, maka lemak yang tertimbun dapat merugikan metabolisme tubuh. Obesitas didapatkan dari perhitungan indeks massa tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) dengan rumus = Berat Badan (kg) / Tinggi Badan (m)². Jika hasil pengukuran lebih dari sama dengan 30 bisa dikatakan obesitas.

Jangan sampai obesitas! (ndtvimg.com)
Beberapa macam penyakit yang terkait dengan obesitas di antaranya adalah serangan jantung, peradangan sendi, hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes, stroke dan depresi. Bahaya obesitas dapat memicu terjadinya serangan jantung sebab lemak yang berlebih dapat menutupi pembuluh darah pada jantung sehingga menjadi tersumbat. Jika hal ini terjadi, maka serangan jantungpun dapat terjadi termasuk jantung koroner.
Saat mengalami obesitas, maka resiko terkena osteoartritis (peradangan sendi) akan semakin rentan. Bagian tubuh yang biasa mengalaminya adalah bagian leher, tangan, kaki, dan lutut. Hal ini terjadi karena lemak terus tertimbun dalam tubuh menyebabkan beban tubuh semakin berat dan bertambah. Akibatnya, cairan sendi menjadi berkurang lebih cepat sehingga bagian-bagian tulang akan saling bergesekan dan rasa nyeripun akan timbul.
Obesitas memiliki hubungan yang erat dengan penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal ini bisa terjadi akibat dari seringnya mengkonsumsi makanan penyebab darah tunggi, kolesterol dan lemak berlebih yang akhirnya dapat memicu penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan darah menjadi naik.
Risiko yang bisa dialami oleh seseorang yang menderita obesitas adalah penyakit diabetes tipe 2. Pada penderita obesitas, insulin yang dihasilkan oleh pankreas terganggu oleh komplikasi-komplikasi obesitas sehingga tidak dapat bekerja maksimal untuk membantu sel-sel menyerap glukosa. Kerja insulin menjadi tidak efektif sehingga pankreas terus berusaha untuk menghasilkan insulin lebih banyak yang akibatnya kemampuan pankreas semakin berkurang untuk menghasilkan insulin. Salah satu komplikasi yang tersering adalah adanya luka kaki yang sulit sembuh sehingga bisa diamputasi.

Orang yang obesitas lebih rentan terkena stroke! (amazonaws.com)
Menurut penelitian, seseorang yang menderita obesitas ternyata lebih beresiko terserang stroke daripada orang yang memiliki ukuran tubuh sedang. Hal ini terjadi karena penderita obesitas cenderung memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan terkena diabetes yang akan memicu terjadinya stroke.
Depresi merupakan gangguan kesehatan yang bisa disebabkan oleh obesitas. Kurang percaya diri hingga minder bisa mengakibatkan tekanan-tekanan emosional terjadi. Tak jarang kebiasaan buruk seperti menjadi lebih sensitif dan mudah marah, menjadi salah satu emosi yang dikeluarkan saat merasa depresi sehingga gampang stres.