
Memasuki hari pertama bulan Ramadhan 1438 H yang jatuh pada Sabtu (27/5), seluruh karyawan RSIY PDHI memulai hari dengan mengasah rohani. Pada kesempatan kali itu, Binrohis RSIY PDHI menggelar pengajian karyawan dengan tema Membangun Generasi Qur’ani, khususnya mengenai anjuran memperbanyak tilawatil Qur’an di bulan suci yang penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT. Kajian yang dibuka dengan qiro’atul Qur’an bersama ini diikuti karyawan dengan penuh semangat bertempat di Masjid Multazam RSIY PDHI.
Pemateri dalam kesempatan kali itu adalah Ustadz Ghazi Mubarak. Beliau merupakan salah satu pengajar di Rumah Tahfidz Ar – Rayyan. Beliau menyampaikan tentang keutamaan Al – Qur’an sebagai sebuah kitab pedoman yang merupakan pegangan bagi setiap muslim. “Jika Al – Qur’an dijadikan pegangan hidup, maka niscaya insya Allah hidup kita akan sukses di dunia maupun di akhirat,” ujar Ustadz Ghazi. Insya Allah, jika setiap muslim selalu dekat dengan Al – Qur’an, selalu membaca, mengamalkan dan mengajarkan Al – Qur’an, maka kehidupannya akan senantiasa gemilang.
Hal tersebut, kata Ustadz Ghazi, tertuang dalam QS. Al – Baqarah ayat 2, dimana menjelaskan tentang Al – Qur’an sebagai kitab suci pedoman yang sama sekali tidak ada keraguan di dalamnya. Bukan hanya itu, keutamaan Al – Qur’an juga tertera dalam sebuah hadits Rasulullah Muhammad SAW. “Sebaik – baik kalian adalah yang mempelajari Al – Qur’an dan mengajarkannya,” tambahnya. Untuk itulah, seharusnya sebagai muslim kita wajib senantiasa dekat dengan Al – Qur’an dan menjadikannya sebagai pedoman agar selamat baik di dunia maupun di akhirat.
“Ada beberapa cara untuk membentuk generasi Qur’ani. Ketiganya adalah motivasi diri, menjadi manusia Qur’ani dan membentuk komunitas/amal jama’i,” terang Ustadz Ghazi. Motivasi diri merupakan sebuah iktikad untuk membuat janji positif bagi diri sendiri masing – masing. Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul dari diri seseorang. Selain niat, motivasi sudah semestinya juga diwujudkan dalam bentuk amalan/ usaha. Untuk membentuk generasi Qur’ani, langkah pertama ini bisa dilakukan dengan memulai menghadiri berbagai macam pengajian ataupun tahsin.
Selanjutnya, untuk langkah kedua yakni menjadi manusia Qur’ani, seseorang harus dengan senang hati dan sering berinteraksi dengan Al – Qur’an. Menurut beliau, setidaknya ada tiga macam interaksi, yakni qiro’ah, tilawah dan tahfidz. “Qiro’ah itu membaca Al – Qur’an tetapi tidak dituntut paham. Sementara tilawah adalah membaca Al – Qur’an dengan juga memahami maknanya. Terakhir, tahfidz adalah menghafalkan dan otomatis sudah pasti membaca dan memahami maknanya,” terang Ustadz Ghazi.
Langkah ketiga untuk membangun generasi Qur’ani adalah dengan menciptakan komunitas atau gerakan bersama yang mendukung seluruh kegiatan para pegiat dan pecinta Al – Qur’an. Misalnya saja kelompok tahsin di RSIY PDHI. Ustadz Ghazi berpesan, sudah semestinya kita turut berperan dalam setiap kebaikan. Termasuk dalam kegiatan membaca, memahami dan mengajarkan Al –Qur’an dalam rangka membangun generasi Qur’ani.
Terakhir, Ustadz Ghazi juga menyampaikan beragam manfaat dari Tilawatil Qur’an. Beberapa manfaatnya antara lain diberikan ketenangan hati oleh Allah SWT, mendapatkan rahmat, diberikan solusi atas segala permasalahan kehidupan, diberikan kecukupan di dunia dan di akhirat. “Manfaat lain dari Tilawatil Qu’ran selain dalam rangka menciptakan generasi Qur’ani adalah para pembaca Al – Qur’an akan senantiasa disanjung – sanjung oleh Allah SWT,” tambahnya. Untuk itulah, agar kehidupan menjadi lebih bermakna dan selamat dunia akhirat maka kita harus senantiasa berpegang teguh pada Al- Qur’an sebagai pedoman kehidupan.