Membangun Asuhan Keperawatan Human Care

Membangun Asuhan Keperawatan Human Care

Oleh: Yohanna Sefi Mayasari, Perawat dan Koordinator Home Care RS Islam Yogyakarta PDHI.

Pelayanan keperawatan saat ini dihadapkan pada tantangan bagaimana membumikan nilai humanistik (human care) dalam asuhan keperawatannya. Humanistik dalam keperawatan memang dibutuhkan mengingat yang menjadi objek (pasien) adalah human, bukan benda mati atau makhluk lain. Merawat manusia tentu berbeda dengan merawat sebuah benda atau makhluk lain. Manusia memiliki etika dan nilai universal kemanusiaan, sehingga merawatnya pun harus mematuhi standar etika dan nilai tersebut. Apabila nilai dan etika tersebut diabaikan, maka akan muncul feedback secara langsung.

Inilah yang membedakan merawat manusia dengan merawat benda atau makhluk lain, yaitu manusia dapat memberikan respon dan penilaian secara langsung kepada perawat. Apabila asuhan keperawatannya buruk, respon yang ditimbulkan biasanya berbentuk kekecawaan atau komplain. Sebaliknya, bila asuhan keperawatannya baik, respon yang ditimbulkan adalah kepuasaan berupa kesan-kesan positif yang mendalam.

Perawat RSIY PDHI sedang melakukan komunikasi dan edukasi intensif kepada pasien.

Kepatuhan terhadap nilai humanistik dalam keperawatan home care ini ternyata berpengaruh terhadap tingkat kepuasaan pasien yang ditangani. Inilah yang penulis lihat sebagai perawat home care dan koordinator layanan home care di RS Islam Yogyakarta PDHI. Sejauh pengamatan penulis, rasa kecewa atau komplain yang sering didengar dari pasien lebih banyak bersumber pada hal-hal yang di luar kompetensi teknis keperawatan, yaitu pada hubungan interpersonal perawatnya. Masalah yang sering muncul adalah kurangnya nilai-nilai humanistik dari pelayanannya, seperti ketulusan, empati, kelembutan, ketelatenan, etika, dan keramahan dari perawatnya.

Ini berarti, hanya dengan mengandalkan kemampuan teknis keperawatan saja, kepuasaan pasien home care belum sepenuhnya dapat dicapai. Hal ini karena kepuasaan pasien itu sifatnya subjektif, dan penilaiannya lebih terhadap aspek interpersonal dari perawatnya. Artinya, tingkat kepuasan pasien terhadap perawatan home care akan lebih mudah tercapai bila perawatnya mengedepankan pendekatan human care. Ini adalah pengalaman kami selama ini dalam menangani pasien home care, terutama pasien yang membutuhkan perawatan luka modern seperti luka diabetes, pasca operasi, luka insisi, luka bakar, luka lecet dan lainnya.

Pendekatan human care dalam keperawatan mengacu pada teori Jean Watson dalam bukunya yang terkenal, Nursing: The Phylosophy and Science of Caring (1979). Menurutnya, human care merupakan upaya untuk melindungi, meningkatkan, menjaga atau mengabdikan rasa kemanusiaan dengan membantu orang lain mencari arti dalam sakit, penderitaan dan keberadaannya serta membantu orang lain untuk meningkatkan pengetahuan dan pengendalian diri. Dengan kata lain, human care merupakan sebuah hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.

Dari pengertian tersebut tampak bahwa human care adalah bagaimana membangun sebuah hubungan interpersonal dari seorang perawat kepada pasiennya dengan menjunjung tinggi rasa kemanusiaan. Asuhan keperawatan yang diberikan juga harus dibangun berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan seperti kasih sayang, lembut, peduli dan tulus hati. Dengan demikian, human care memadukan dua hal sekaligus yaitu model asuhan keperawatan yang berlandaskan pada nilai kemanusiaan sekaligus membangun hubungan interpersonal yang manusiawi kepada klien (pasien).

Dengan kompetensi, pengalaman dan pendekatan human care dari layanan home care RSIY PDHI tersebut, kami berusaha untuk menempatkan klien sebagai manusia seutuhnya untuk menciptakan kepuasan klien sehingga klien yang kami tangani merasa senang dan puas dengan layanan kami. Bahkan, tidak sedikit klien meminta khusus perawat kami untuk merawat dan juga memberikan bimbingan mental dan spiritual.

Harapan penulis, pengalaman sederhana ini dapat membantu para praktisi keperawatan, khususnya perawat home care dalam melakukan asuhan keperawatan yang humanis. Pasien ditempatkan sebagai manusia seutuhnya sehingga merasa puas, yang secara tidak langsung sudah terpenuhi pelayanan kesehatannya yang meliputi aspek bio, psiko, sosio, dan spiritual. Sehingga, dengan tercapainya kepuasan tersebut, pasien dapat terdorong secara psikologis untuk mencapai kesembuhannya. Dimuat di Republika, Rabu, 5 Desember 2018.

0 Komentar