
Ery Surayka Dwi, S.Psi, Psi. CHt. (Psikolog RSIY PDHI)
Mengapa anak kita terkadang menjadi tidak percaya diri? Anak tidak percaya diri karena memiliki konsep diri yang negatif. Konsep diri adalah bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri. Ketika seorang memandang dirinya negatif artinya ia memandang rendah dirinya. Dengan memandang rendah seperti itu anak tidak akan pernah menghargai dirinya. Apa pun terkait dengan dirinya, harga diri (self esteem) anak jatuh. Membuat ia akan mengucilkan diri dari pergaulan dan lingkungan.
Ternyata ada hal yang mempengaruhi pembentukan konsep diri ini. Pola asuh yang tidak mendukung pembentukan konsep diri positif akan membuat anak memberikan penilaian rendah terhadap dirinya sendiri. Hal ini dapat terjadi bila orang tua terlalu over protective, selalu perfeksionis dan memberikan penolakan terhadap anak.
Pembentukan konsep diri dimulai dari usia 3 tahun. Usia di mana anak sudah pandai berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain, sudah paham mana yang benar dan mana yang salah, mulai mengidentifikasi lingkungan sekitar, mulai dapat beradaptasi dengan kondisi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dan sudah mulai memasuki usia bersekolah seperti: PAUD, playgroup dan TK kecil. Saat itulah anak berangsur-angsur mulai menemukan perbedaan dirinya dengan orang lain dan anak akan semakin dalam mengenal dirinya sesuai dengan perkembangan usianya.
Bagaimanakah upaya untuk melatih rasa percaya diri pada anak? Beberapa hal yang bias diupayakan agar dapat meningkatkan rasa percaya diri anak di antaranya adalah :
- Anak adalah peniru ulung, jadi kita sebagai orang tua perlu menentukan sikap diri yang positif dan mengidentifikasi diri terlebih dahulu untuk memberikan pola pengasuhan yang baik.
- Dengarkan mereka bicara. Berikan empati dan respon yang menyenangkan setiap mereka bicara.
- Ciptakan komunikasi positif 2 arah antara orang tua dan anak-anak. Hindarkan memberikan label negatif terhadap anak.
- Hargai sekecil apa pun perilaku positif anak. Biasakan ucapkan terimakasih atas usaha yang telah dilakukannya.
- Kembangkan bakat, minat dan passionnya sedini mungkin. Dengan menemukan bakat anak sedini mungkin orang tua akan mudah mengarahkan langkah kesuksesan anak di kemudian hari.
- Memperkenalkan anak pada dunia sosial. Dengan bertemu banyak orang anak akan belajar penyesuaian diri sehingga kelak berani tampil percaya diri di lingkungan yang lain.
- Libatkan anak dengan aktifitas menantang dan menyenangkan, misalnya: outbond, berkemah, mengikuti perlombaan, dsbnya. Aktifitas ini akan memberikan stimulasi kemandirian, belajar bertoleransi, mengurus diri sendiri dan adaptasi dengan lingkungan baru.
- Ajarkan rasa tanggung jawab dan kemandirian. Minimalkan berkata “jangan” yang justru membuat anak takut mencoba melakukan apa yang menjadi keinginannya.
- Jangan pernah membandingkan anak dengan saudaranya, teman atau dengan siapa pun. Jika ingin memotivasi anak, maka kita bandingkan dengan prestasi anak sebelumnya.
- Menetapkan target tujuan dan perilaku anak. Berikan reward bila ia berhasil mencapainya. Beri dukungan dan motivasi bila belum berhasil.
Semoga tips di atas dapat membantu melatih meningkatkan rasa percaya diri pada anak.
sumber: dimuat di harian Republika, Rabu 19 Desember 2018.