
MERANCANG LINGKUNGAN RUMAH YANG SEHAT BEBAS PENYAKIT
Oleh :
Arnita Ferawati, AMKL.
(Koordinator Kesehatan Lingkungan RSIY PDHI)
Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok kita sehari-hari sebagai tempat berteduh apabila terjadi panas dan hujan. Rumah juga dapat menimbulkan resiko penyakit apabila lingkungan rumahnya tidak sehat. Agar penghuni rumah terhindar dari penyakit-penyakit tersebut, maka diperlukan kondisi kualitas kesehatan lingkungan rumah yang baik.
Lingkungan sekitar rumah yang tidak diperhatikan dapat memudahkan terjadinya penularan dan penyebaran penyakit, seperti diare, cacingan, ISPA, TBC, demam berdarah, malaria dan lain-lain. Supaya lingkungan rumah kita tidak menjadi media penularan dan penyebaran penyakit maka diperlukan partisipasi kita semua untuk mejaga lingkungan rumah tetap sehar dan bersih. Nah, apa sajakah yang harus kita perhatikan agar lingkungan sehat tersebut dapat terwujud?
1. Lokasi
Lingkungan rumah jauh dari lokasi rawan bencana, misalnya Daerah Aliran Sungai (DAS) yang memungkinkan terjadinya banjir, membangun rumah di lereng-lereng pegunungan yang memungkinkan terjadinya tanah longsor.
2. Kualitas sumber air
Agar sumber air yang digunakan sehari-hari memenuhi persyaratan kesehatan, maka perlu diperhatikan konstruksi baik dan memenuhi syarat dalam pembuatan sumurnya, jarak minimal dari sumber air kotor (septic tank, sumur resapan, saluran air kotor yang tidak kedap air, tempat penampungan sampah sementara) adalah 7 meter, agar sumur tidak tercemar dan kualitasnya terjaga.
3. Genangan air
Lingkungan sekitar rumah tidak boleh ada genangan air yang lebih dari seminggu karena dapat dijadikan tempat berkembang biak nyamuk (breeding places), masalah ini dapat diatasi dengan pembuatan parit-parit atau selokan agar air dapat mengalir.
4. Taman di sekitar rumah
Taman di sekitar rumah akan menghadirkan suasana alami yang sejuk dan teduh. Dominasi warna hijau akan memberikan suasana tenang dan nyaman. Selingan aromatic tanaman dan
warna-warni tanaman berbunga akan menambah keceriaan dan kehangatan di sekitar rumah. Yang perlu diingat adalah jangan sampai tanaman terlalu rimbun dan dapat menghalangi senar matahari sehingga menjadi lembab.
5. Pengelolaan sampah
Sampah merupakan hasil dari kegiatan kita sehari-hari, jadi dimana ada manusia maka akan ada juga timbunan sampah. Pengelolaan sampah merupakan alternatif yang bijaksana mengingat lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah semakin hari semakin dipenuhi dengan sampah. Bayangkan jika sampah tersebut tidak dikelola dan volumenya semakin hari bertambah banyak, penyebaran penyakit pun juga akan semakin berpeluang. Untuk menciptakan lingkunga rumah yang sehat maka sampah harusnya dikelola dengan sistem 5 R.
a. Refuse
Tolak barang yang tidak dibutuhkan seperti brosur-brosur dan barang-barang marketing gratisan lainnya.
b. Reduce
Rapikan rumah anda dan sumbangkan barang yang sudah tidak anda pakai, jangan disimpan di dalam gudang terus. Barang anda bisa menjadi emas bagi orang lain yang membutuhkannya. Selain itu, selalu gunakan daftar belanja sehingga anda tidak membeli barang yang tidak anda butuhkan.
c. Reuse
Ganti barang sekali pakai dengan yang bisa dipakai berulang-kali seperti tissue diganti sapu tangan, pakai juga kantong/tas belanja agar tidak menggunakan kantong plastik kresek.
d. Recycle
Mendaur ulang sampah
e. Rot
Membuat kompos dari sisa makanan, sampah basah yang dapat membusuk jangan lupa beli bibit tanaman agar alhasil anda bisa menghasilkan sendiri bahan makanan dari sisa makan anda..
6. Jika memelihara hewan ternak, maka penempatannya tidak boleh terlalu dekat dengan rumah. Sediakan tempat tersendiri untuk ternak tersebut. Jaga kebersihan kandang
7. Kolam air
Kehadiran kolam air berisikan ikan dan tanaman air yang berupa kolam besar, tempayan, hingga kolam akuarium yang dilengkapi dengan tanaman air seperti teratai, papyrus atau enceng gondok, dan sereh dapat pula memberikan ketenangan.