Optimalkan Golden Period Anak

Optimalkan Golden Period Anak

Oleh : Yuli Widhi Asih, A.Md, Kep. (Koordinator Bangsal Anak/ Ismail) RS Islam Yogyakarta PDHI

           Setiap orang tua, tentunya mendambakan buah hati yang selalu sehat, cerdas dan tumbuh secara optimal. Salah satu faktor terpenting pendukung tumbuh kembang anak adalah asupan gizi yang diterima anak tersebut. Terutama, di masa-masa penting yakni golden period (periode emas) anak. Saat itulah, asupan gizi yang diberikan tentu haruslah terpenuhi dengan baik. Sebab, jika kekurangan, maka tidak menutup kemungkinan, anak bisa saja memiliki gangguan dalam proses tumbuh kembang.

            Periode emas anak berada saat anak berusia 0 – 24 bulan. Pada masa inilah, jika asupan gizi yang diberikan pada anak terpenuhi dengan baik, maka tumbuh kembangnya akan optimal. Pada rentang usia tersebut, asupan gizi harus  terpenuhi, agar tumbuh kembang anak berjalan secara optimal. Untuk itulah, bagi para orang tua diharapkan untuk memberikan asupan gizi yang baik dan cukup, terutama dalam periode emas tersebut.

Rentang umur dan pemberian makanan yang tepat bagi anak antara lain :

  1. Usia 0 – 6 bulan

Pada usia ini, anak harus diberikan Air Susu Ibu (ASI) ekslusif. Ibu tidak perlu memberikan makanan tambahan apapun pada usia ini. Sebab, ASI sudah memenuhi seluruh kebutuhan gizi dan energi pada anak. Selain berfungsi memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, ASI juga berfungsi memberikan kekebalan tubuh bagi bayi. Untuk itulah, ASI sangat bermanfaat untuk menangkal berbagai macam bibit penyakit yang masuk ke tubuh bayi. Hal penting yang perlu diperhatikan, pada masa ini ibu/ orang tua bayi tidak diperbolehkan memberikan makanan tambahan apapun selain ASI. Sebab, tindakan tersebut justru akan membuat pencernaan bayi terganggu.

  1. Usia 6 – 9 bulan

Saat memasuki usia 6 – 9 bulan, kebutuhan utama bayi masih banyak ditopang oleh ASI. Sebab, ASI memenuhi ½ dari kebutuhan gizi dan energi yang dibutuhkan oleh bayi. Untuk sisanya, kebutuhan gizi dan energi akan didapatkan bayi dari makananan tambahan bayi. Makanan ini disebut dengan Makanan Pendamping (MP) ASI.

Makanan ini terdiri dari makanan pokok (nasi, ubi ataupun kentang) yang dilumatkan sehingga berupa makanan yang kental. Biasanya makanan ini dibuat dengan cara diblender ataupun diuleg dan disajikan di mangkok. Setelah bayi mulai mengenal makanan pokok yang dihaluskan, bayi harus mulai dikenalkan dengan makanan lain yang lebih bervariasi. Variasi MP ASI tersebut dikelompokan yang disebut dengan bintang satu sampai empat yaitu :

  • Bintang satu, berupa makanan pokok seperti nasi, jagung, ubi, gandum ataupun kentang.
  • Bintang dua, berupa kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang polong, buncis dan kedelai.
  • Bintang tiga, buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin A, seperti wortel, labu, pepaya ataupun sayuran hijau lainnya.
  • Bintang empat, makanan hewani yang mengandung zat besi seperti daging, ayam, hati, ikan dan telur.

Bahan-bahan makanan tersebut bisa dilunakkan dengan sebelumnya direbus, atau dikukus. Dalam pemberian komposisi diupayakan lengkap keempat bintang tersebut, untuk bumbu yang direkomendasikan gula dan garam. Sementara porsi MP ASI yang diberikan juga perlu diperhatikan, yakni 125 ml atau sekitar ½ mangkok kecil. Makanan tersebut bisa diberikan pada bayi sebanyak 2 – 3 kali sehari.

Para ibu juga tidak perlu khawatir anak tersedak makanan, sebab pada usia ini bayi telah memproduksi air liur yang membantu melunakkan makanan di mulut. Namun, hal yang penting diperhatikan adalah posisi makan bayi yang benar, yakni duduk,  tidak boleh sambil tidur/ dibaringkan .

  1. Usia 9 – 12 bulan

Sebagaimana usia sebelumnya, pada usia ini, ASI hanya dapat memenuhi 1/2 kebutuhan gizi dan energi pada bayi. Untuk itulah, peran makanan tambahan sangat penting. Saat usia ini, ibu bisa memberikan makanan pokok dan makanan yang dikonsumsi keluarga. Namun, bahan makanan tetap dipotong-potong atau diiris-iris.

Pemberian makanan tersebut bisa dilakukan 3 kali sehari, sebanyak 250 ml/ ½  mangkok besar tiap porsinya. Anak juga perlu diberikan makanan tambahan lain berupa buah ataupun roti yang dipegangkan pada anak.

  1. Usia 12 – 24 bulan

Pada usia 12 – 24 bulan, ASI hanya dapat memenuhi 1/3 kebutuhan gizi dan energi. Untuk itulah, makanan selain ASI sangat penting. Bahan makanan/ jenis makanan yang diberikan pada bayipun sama dengan usia sebelumnya, yakni makanan pokok/ makanan keluarga. Hanya saja, intensitas makan dan porsinya berbeda. Anak usia 12 – 24 bulan ini perlu diberikan 375 – 500 ml atau ¾ mangkok tiap porsi sebanyak 3 – 5 kali dalam sehari.

              Pemberian makanan bagi bayi memang harus tepat. Jika tidak, bisa saja bayi mengalami kekurangan/ kelebihan  gizi. Bukan hanya itu, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat makanan bayi juga harus menggunakan bahan alami. Artinya, sebisa mungkin hindari memberikan bayi makanan tambahan buatan pabrik. Sebab, kandungan nutrisi dan gizinya pun berbeda. Belum lagi adanya bahan pengawet dalam MP ASI buatan pabrik tersebut. Kecuali jika dalam keadaan darurat seperti terjadi bencana alam atau sedang bepergian jauh.

             Ibu juga perlu memperhatikan kebersihan saat mengolah makanan bayi. Misalnya, mencuci tangan sebelum membuat makanan bayi serta menyuapi bayi. Ibu juga harus mencuci tangan bayi sebelum dan sesudah makan agar tetap higienis dan sehat. Jika pemberian makan bayi dilakukan dengan tepat, maka bayi pun akan tumbuh dengan sehat, kuat dan cerdas.

Optimalkan gold periode anak dengan pemberian makanan yang tepat. (mentalfloss.com)

 

Pemberian ASI hendaknya hingga anak 2 tahun dan MP ASI sesuai dengan ketentuan. (momtastic.com)

sam_4235

Artikel Koordinator Bangsal Ismail/ Bangsal Anak RSIY PDHI Ibu Yuli Widhi Asih, Republika, 19 Okt 2016.

0 Komentar