
Oleh: Ali Rooin Mas’uul, S.S.i, Kepala Unit Radiologi RSIY PDHI
Setiap rumah sakit saat ini dihadapkan pada laju perkembangan informasi dan teknologi. Mereka yang tidak mampu mengikutinya, akan ketinggalan dan perlahan akan ditinggalkan oleh masyarakat. Hal ini mengingat semakin banyak masyarakat yang mampu dan menggunakan teknologi informasi dalam kehidupannya. Sehingga mereka menginginkan pelayanan itu serba cepat dan efisien.
Perkembangan di era digitalisasi ini memicu rumah sakit untuk dapat meningkatkan pelayanan yang cepat, akurat dan efisien. Salah satunya adalah pelayanan radiologi. Kemajuan teknologi informasi membuat RS harus mampu mengaplikasikannya dalam pelayanan radiologi. Bila pelayanan radiologi masih konvensional, maka akan membutuhkan waktu cetak dan waktu baca hasil yang lama. Namun dengan sistem digitalisasi dapat dimanfaatkan untuk penyimpanan digital yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Tentu hal ini bisa lebih efisien dan efektif. Inilah yang kemudian kita sebut sebagai teleradiologi.
Menurut American College of Radiology (ACR) teleradiologi adalah transmisi elektronik gambar radiologi pasien seperti foto polos, computed tomography (CT) scan dan magnetic resonance imaging (MRI) dari satu tempat ke tempat lain untuk tujuan interpretasi dan atau konsultasi (ACR, 2012). Di era digitalisasi ini, setiap RS mendapat tantangan untuk mampu mengembangkannya. Akan tetapi, tidak semua RS mampu menjawab tantangan tersebut.
Tantangan inilah yang mencoba dijawab oleh RSIY PDHI, terutama Unit Radiologi dan IT Rumah sakit dalam menerapkan layanan teleradiologi. Kami sudah melihat tantangan digitalisasi radiologi ini sejak tahun 2013, di mana program teleradiologi ini diajukan. Awalnya, kami mengajukan program agar hasil pembacaan dokter dapat berupa digital. Seteleh itu dikembangkan dengan penambahan alat komputer Radiografi yang mana output dari komputer radiografi ini nantinya akan kita pindahkan ke dalam sistem teleradiologi tersebut. Namun baru tahun ini program teleradiologi tersebut dapat terealisasikan.
Ini adalah hasil kerja sama yang intens antara unit radiologi dengan tim IT rumah sakit. Sekarang, RSIY PDHI sudah memiliki aplikasi teleradiologi dan dapat digunakan atau diinstall di smartphone oleh dokter radiologi. Petugas radiologi akan memasukkan foto rontgen ke dalam sistem aplikasi tersebut. Di mana hasil foto rontgen tersebut dapat dibuka dan dibaca oleh dokter radiologi di manapun dan kapanpun. Sehingga dokter radiologi tidak harus datang ke rumah sakit untuk membaca khususnya pada pasien dengan kondisi emergency yang membutuhkan pelayanan cepat, dan hasilnya dapat dengan cepat diketahui oleh dokter pengirim dan pasien / keluarga.
Dengan adanya teleradiologi ini, pelayanan di unit radiologi semakin mudah dan cepat. Selain itu, pengembangan terus dilakukan dan yang akan segera direalisasikan yaitu akses internal oleh petugas rumah sakit, misalnya dari bangsal pasien difoto di radiologi. Setelah selesai, foto tersebut langsung diinput ke dalam sistem aplikasi teleradiologi tersebut. Sehingga diharapkan pasien belum sampai dibawa ke bangsal, hasil fotonya sudah ada di sana lebih dulu. Jika dokter radiologi bisa langsung membaca, hasil bacaan fotonya juga sudah sampai di bangsal lebih dulu.
Dengan sistem ini, jika Dokter Penanggung Jawap Pasien (DPJP) ingin melihat hasil foto rontgen bisa menggunakan aplikasi yang ada di bangsal tersebut. Semua data ini bentuknya adalah digital, baik fotonya maupun hasil bacaannya sehingga kedepannya akan dapat lebih efisien karena tidak menggunakan film serta mengurangi resiko film hilang, film rusak atau tertukar yang berdampak pada lambatnya penanganan pasien ataupun kesalah diagnosa.
Sejak diterapkannya teleradiologi tersebut, sekarang Unit Radiologi sudah tidak lagi menulis seperti register, input nama dokter pembaca foto, dan hal-hal manual lainnya. Karena hal itu cukup dilakukan sekali ketika melakukan billing tindakan di SIM RS (Sitem Informasi Manajemen Rumah Sakit).
Ketika petugas melakukan input awal, secara otomatis akan masuk ke dalam SIM Radiologi. Kemudian masuk ke Kasir untuk nota tindakan dan nanti hasil bacaannya masuk ke Asuransi. Jadi cukup sekali klik, semuanya sudah otomatis terlihat hasilnya.
Sejak menggunakan teleradiologi ini, pelayanan di unit radiologi semakin cepat dan efektif, bahkan efisien.
Mudah-mudahan, dengan sistem ini dapat membantu meningkatkan pelayanan kepada pasien secara lebih cepat, akurat, efektif dan efisien. Dimuat di Republika, Rabu, 21 November 2018.