RSIY PDHI Bekali 70 Driver Ambulan di DIY dengan Pre-Hospital Care

RSIY PDHI Bekali 70 Driver Ambulan di DIY dengan Pre-Hospital Care

RS Islam Yogyakarta PDHI menggelar pelatihan penangangan kegawatdaruratan dan tata cara berkendara ambulan yang benar untuk para driver ambulan, Sabtu kemarin di gedung pertemuan setempat. Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 70 driver ambulan dari PPK 1 dan driver ambulan dari lembaga sosial di sekitar Klaten, Sleman, dan kota Yogykarta.

Maksud dari pelatihan ini adalah agar pata driver ambulan dapat memiliki kemampuan dalam berkendara ambulan yang baik sekaligus memiliki kemampuan dalam menangani kegawatdarutatan.

Direktur RSIY PDHI, dr. Bima Ahmad Bina Nurutama memandang penting pelatihan ini. Sebab menurut catatan WHO, 100 juta korban yang diselamtkan ternyata mengalami cedera serius, karena penanganan pre-hospital care yang kurang benar. Sementara lima juta diantaranya adalah meninggal. “Inilah tujuan diadakannya pelatihan ini karena mereka (driver ambulan) adalah orang pertama yang bersentuhan dengan korban atau pasien,” katanya.

Sekitar 70 driver ambulans dari Klaten, Sleman dan kota Yogyakarta tengah mengikuti pelatihan di RSIY PDHI.

dr. Bima juga menjelaskan bahwa jika para driver ambulan memperhatikan 50 % dari pre-hospital care ini, maka 50% kita bisa menyelamatkan korban. “Karena itulah kami beretikad untuk mengadakan pelatihan ini kepada para driver ambulan agar mereka memiliki kemampuan dalam pre hospital care,” jelasnya.

Selain itu, hal penting lainnya adalah pelaporan kejadian saat terjadi kejadian kegawatdaruratan seperti kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Para driver atau masyarakat bisa melaporkan kejadian itu UGD rumah sakit dengan laporan yang jelas. dr. Vera Nopalinda dari RSIY PDHI yang juga menjadi pembicara menjelaskan bahwa UGD RSIY PDHI selalu merespons dengan baik setiap laporan yang masuk. “Kita perlu laporan secara jelas agar peralatan medis yang dipersiapkan sesuai dengan kondisi korban,” ungkapnya.

Pelatihan tersebut juga menghadirkan pembicara dari pihak kepolisian. Kanit Dikyasa Polres Sleman, Ipda Gembong Widodo, SH menjelaskan bagaimana berkendara dengan baik (safety driving). Bagi driver ambulan, harus memahami bagaimana berkendara yang baik dan benar. Menurutnya, kecelakaan di jalan raya biasanya disebabkan oleh driver, kondisi kendaraan, kondisi jalan dan kondisi alam. “Penyebab terbanyak ternyata masih dipegang oleh faktor driver,” tandasnya.

Selain itu, Ipda Gembong juga memberi semangat kepada para driver ambulan agar tidak takut dalam menjalankan tugasnya di jalan raya. Menurutnya, ambulan memiliki kekuatan hukum yang kuat sehingga jangan takut bila terjadi apa-apa di jalan raya. Namun begitu, ia juga mengingatkan untuk tidak menyalahgunakan ambulan untuk keperluan lain. “Jangan sampai ambulan dibawa untuk kendaraan mudik. Itu sudah menyalahi aturan,” jelasnya. sumber: Tribunnews.com

0 Komentar