
Sebagai rumah sakit Islam, RSIY PDHI selalu berusaha untuk menerapkan nilai-nilai Islam dalam setiap pelayanannya terhadap pasien. Salah satunya adalah mewajibkan setiap karyawannya untuk selalu berpakaian yang sesuai standar syariat Islam, yaitu tidak ketat, tidak terawang dan tidak menggambarkan bentuk tubuh. Karenanya, seluruh karyawan RSIY PDHI didorong untuk berpak
aian sesuai standar syari’at dan akan mendapatkan teguran bila tidak mengindahkannya.
Pengalaman ini pernah dialami oleh Yenni Hidayati, A.Md., selaku Kepala Unit Penetapan Biaya RSIY PDHI. Saat mengisi pengarahan pada apel kemarin, ia berkisah bahwa dirinya pernah mendapat teguran karena memakai baju yang tidak sesuai standar syar’i yang ditetapkan oleh rumah sakit. “Standar berpakaian syar’i sangat ditekankan oleh Manajemen karena kita adalah rumah sakit Islam,” katanya.
Atas kejadian itu, Yenni pernah merasa sakit hati. “Saat itu saya merasa sakit hati. Tapi segi positifnya, bila saat itu saya tidak diingatkan seperti itu, maka saya mungkin tidak bisa berpakaian lebih baik lagi,” kenangnya.
Karena itu, Yenni mengingatkan kepada karyawan lain, terutama karyawan yang baru, agar jangan sakit hati bila atasan menegur atau memarahinya. Menurutnya, hal itu adalah bentuk dari rasa sayang dan perhatiannya kepada kita. “Jangan sakit hati karena itu pasti tanda sayang dan perhatian. Seperti saya waktu itu, jadi bisa belajar cara bagaimana berpakaian syar’i,” tegasnya.
Selain didorong untuk berpakaian syar’i, bekerja di RSIY PDHI ini juga tidak dihalangi bahkan didorong untuk beribadah. Karyawan disediakan masjid yang nyaman untuk melakukan shalat secara berjamaah, kegiatan mentoring dan kajian-kajian Islami. Inilah nikmatnya bekerja di rumah sakit Islam yang dirasakan oleh Yenni. “Kita kalau mencari materi itu tidak akan ada habisnya. Bekerja di mana pun kalau tidak tenang untuk beribadah juga tidak enak,” jelasnya.
Selain didorong untuk berpakaian syar’i dan beribadah, karyawan RSIY PDHI juga diberikan kebebasan untuk berkreasi dan berekspresi meraih prestasi yang bisa mengangkat citra rumh sakit. Salah satunya adalah pencapaian prestasi yang berhasil diraih oleh Sarwo Edi Wibowo, A.Md.Kep. Kepala Ruang ICU tersebut berhasil meraih sebagai penampil terbaik dalam lomba Poster 2017.

Direktur RSIY PDHI, dr. Widodo Wirawan menyerahkan apresiasi terhadap Sarwo Edi Wibowo, Amd, Kep atas prestasinya sebagai penampil terbaik dalam lomba Poster 2017.
Direktur RSIY PDHI, dr. Widodo Wirawan, MPH memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih oleh salah satu karyawan tersebut. Pihaknya mendorong karyawan bebas berekspresi tapi bertanggung jawab. Artinya, berekspresi yang menghasilkan prestasi sehingga bisa mengangkat citra rumah sakit di mata masyarakat.
Karena itu, prestasi yang diraih oleh salah satu karyawan itu menjadi dorongan positif agar citra rumah sakit semakin menjadi baik di mata masyarakat. dr. Widodo juga berpesan kepada karyawan agar lebih fokus kepada diri sendiri, jangan kepada para pesaing yang selalu menjelak-jelekkan pesaingnya. Dengan fokus terhadap diri sendiri maka kita akan dapat memperbaiki kekurangan diri sehingga nanti biarlah masyarakat yang menilai bahwa kita sudah berubah menjadi lebih baik.
“Jangan fokus kepada pujian dan kebencian orang lain, tapi fokuslah kepada kemampuan untuk meningkatkan kepasitas diri kita,” tandasnya.