
Oleh : Suhartanto, SSt. (Koordinator Rehabilitasi Medik)
Masyarakat umum menggambarkan saraf terjepit sebagai rasa tidak nyaman di kaki atau di pinggang yang membingungkan karena sumber sakit yang susah ditunjukkan, lokasi yang berpindah-pindah, serta rasa yang hilang timbul. Dalam medis sendiri, penjepitan saraf dapat terjadi pada banyak tempat di tubuh. Penjepitan saraf bisa terjadi di sekitar tulang belakang, di sekitar bahu, di pergelangan tangan, dan mungkin di sela-sela otot.
HNP atau Hernia Nukleus Pulposus merupakan salah satu penyebab penjepitan saraf yang banyak ditemui. HNP bisa terjadi di leher atau di pinggang. HNP disebab kan melejitnya bantalan sendi tulang belakang sehingga menekan saraf yang ada di sepanjang tulang belakang. Keluhan yang diakibatkan penekanan saraf ini bermacam-macam tergantung lokasi dan jenis saraf yang terkena.
Pinggang merupakan bagian yang paling rawan terkena HNP. Pinggang melakukan pekerjaan yang sangat berat, pinggang menopang berat badan dan merupakan pusat tumpu berat badan saat diam maupun bergerak. HNP di pinggang menyebabkan nyeri lokal pada pinggang atau bahkan nyeri tersebut teridistribusi ke pantat, sepanjang kaki dan jari-jari kaki. HNP pinggang bisa digambarkan sebagai rasa kesemutan di paha, betis, sisi luar ankle. Rasa baal atau mati rasa di ujung-ujung jari. Rasa terbakar atau panas pada pantat, paha juga pada betis. Rasa pegel dibelakang dengkul dan di ankle. Bahkan, jika HNP sudah parah bisa mengakibatkan penurunan kekuatan otot, misalnya tidak mampu mengangkat jempol kaki atau berat mengangkat ankle sampai kelumpuhan.
Aktifitas sehari-hari akan terganggu karena HNP ini. Berjalan akan sulit karena akan menambah sakit, duduk lama tambah sakit, gerakan membungkuk seperti rukuk saat sholat akan menambah sakit. Tiduran terlentang juga akan sakit. Beberapa hal yang dapat memicu terjadinya HNP :
- Cara mengangkat yang salah, mengangkat barang dengan posisi membungkuk akan meningkatkan tekanan didalam bantalan sendi pada pinggang yang meningkatkan resiko melejitnya bantalan sendi kebelakang.
- Pemendekan otot belakang paha dan betis, Menyebabkan beban kerja pinggang menjadi lebih besar pada gerakan-gerakan membungkuk.
- Postur tubuh flat atau melurus, pada beberapa orang akan ditemui postur pingang melurus yaitu kurva lordosis pinggang kurang. Faktor yang meningkatkan terjadinya HNP, walaupun tidak semua postur flat akan mengalami. Semua tergantung kebiasaan kerja.
Hal yang bisa dilakukan saat mengalami HNP:
- Pemakaian korset, korset akan membantu kinerja pinggang dengan menjaga postur dari pinggang dan meningkatkan stabilitas pasif pinggang.
- Ganti alas tidur anda dengan alas yang lebih keras, sehingga pada waktu tidur posisi tulang belakang anda pada posisi normal.
- Obat nyeri, pemakaian harus dengan konsul dokter. Pada kondisi nyeri hebat sangat dibutuhkan.
- Fisioterapi, pada grade awal HNP, fisioterapi terbukti bermanfaat mengurangi keluhan. Bekerja langsung pada penekanan saraf, dengan tehnik mobilisasi nucleus akan mengembalikan bentuk diskus dan melepas penjepitan saraf.
Untuk latihan di rumah bisa dilakukan senam HNP atau Mc Kenzie exercise
Gerakan pertama : tengkurap 5-10 menit
Gerakan dua : tengkurap dengan diganjal bantal didada 5-10 menit
Gerakan tiga : tengkurap dengan bertumpu kedua siku tahan 30 detik, dengan pengulangan 5-10 kali
Gerakan empat : tengkurap dengan bertumpu kedua tangan lurus tahan 20 detik, dengan pengulangan 5-10kali
Gerakan kelima : berdiri tegak dengan tangan dipinggang bagian belakang, lakukan seperti gerakan kayang sejauh kemampuan anda.
Konsultasikan dengan dokter atau fisioterapis, pada kondisi tertentu tehnik terapi dan latihan ini justru menambah berat keluhan.
- Operasi, pada grade ahir perlu dilakukan operasi untuk membuka penjepitan saraf.
HNP bisa dicegah dengan :
- Lifting tehnik yang benar, cara mengangkat yang benar. Benda sedekat mungkin dengan badan, jongkok dengan pinggang lurus, kontraksikan otot perut tanpa menahan nafas, baru diangkat.
- Biasakan bangun tidur dengan miring terlebih dahulu, bangun dengan posisi lurus akan meningkatkan tekanan pada pinggang.
- Penguluran otot paha dan betis belakang, bisa dilakukan seperti mencium lutut, lebih baik satu persatu kaki, gerakan harus halus, ulur maksimal tahan 1 menit. Konsulkan ke dokter atau fisioterapis karena pada kondisi tertentu perlu dilakukan modifikasi gerakan.
- Olah raga teratur seperti berenang, dengan olah raga stabilitas pinggang dan tubuh akan meningkat. Resiko mengalami sakit pinggang menurun.
Beberapa keluhan HNP pinggang diatas mirip bahkan sama dengan penyakit lain yang ada di sekitar tulang belakang. Perlu dilakukan diagnosa yang tepat untuk memilahnya. Tes-tes khusus dapat memilah beberapa penyakit tersebut. Penyakit tersebut antara lain : spondyloarthrosis (pengapuran), canalis stenosis (penyempitan rongga saraf tulang belakang), spondylolisthesis (kelemahan sendi pinggang dengan pergeseran tulang), tumor di sekitar tulang belakang, pengapuran pangkal paha, atau mungkin penjepitan duramater sleve (selimut saraf) karena ketegangan otot.