Waspadai Karies Gigi Lebih Dini

Waspadai Karies Gigi Lebih Dini

Oleh : drg. Hj. Sapto Rini (Dokter Spesialis Gigi Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI)

            Karies gigi atau gigi berlubang merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut dengan prevalensi dan angka kesakitan tinggi di masyarakat. Di negara berkembang, penderita karies gigi cenderung banyak akibat kurangnya pemahaman masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut serta kesadaran merawat gigi sebelum sakit yang masih rendah.

            Secara anatomis, gigi terdiri dari beberapa lapisan. Adapun struktur lapisan tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Email yaitu lapisan terluar dari gigi, berwarna putih dan merupakan jaringan keras dari gigi.
  2. Dentin, yaitu lapisan gigi di bawah email yang lebih lunak dan berwarna kekuningan.
  3. Kamar pulpa, lapisan ini merupakan jaringan lunak gigi yang berisi syaraf dan pembuluh darah. Gigi tertanam pada jaringan penyangga gigi yang terdiri dari gusi (gingiva) dan tulang alveolar

Proses terjadinya karies gigi berawal dari plak yang melekat pada email dan ada waktu yang cukup. Plak terdiri dari sisa makanan, air ludah, dan bakteri khususnya Streptococcus mutans, yang akan menghasilkan asam. Asam inilah yang nanti akan merusak email gigi dan akan membentuk lubang pada gigi yang berwarna kecoklatan sampai kehitaman, yang dinamakan karies gigi.

Karies gigi akan sangat menganggu fungsi pengunyahan, kesehatan dan keindahan gigi. (qsota.com)

Pada kondisi karies awal (email) ini, gigi belum mengalami keluhan. Kebanyakan orang mengabaikannya karena tidak menimbulkan rasa sakit. Jika karies email tetap dibiarkan, lambat laun karies akan menjalar pada lapisan dentin dan cepat meluas karena lapisan dentin lebih lunak dari pada lapisan email.

Karies pada bagian dentin akan menimbulkan rasa ngilu pada gigi bila ada rangsangan manis, asam dan dingin. Karies dentin yang tidak ditangani akan menjalar pada kamar pulpa dan mengenai syaraf gigi sehingga menimbulkan rasa sakit yang hebat dan berdenyut.

Pada kondisi ini, kebanyakan orang baru datang ke dokter gigi karena tidak tahan sakitnya. Karies dentin masih bisa dirawat walau memerlukan beberapa kali kunjungan. Namun apabila lubang pada kamar pulpa ini dibiarkan saja, infeksi bakteri dapat menyebabkan kematian jaringan pulpa. Infeksi dapat menjalar sampai jaringan penyangga gigi hingga dapat menyebabkan abses.

Karies gigi harus diwaspadai sejak dini, termasuk anak-anak. (blogspot.com)

Perawatan karies gigi dimulai dengan membersihkan jaringan gigi yang terkena karies. Setelah lubang pada gigi cukup bersih dilanjutkan penambalan pada lubang gigi (restorasi). Bahan tambal yang digunakan dapat bermacam-macam, misal komposit (penambalan dengan sinar), semen glass ionomer. Pada lubang yang besar dibutuhkan restorasi yang lebih kuat, seperti inlay, onlay hingga mahkota tiruan. Pada karies yang sudah mengenai jaringan pulpa perlu dilakukan perawatan saluran akar atau syaraf. Bila kerusakan sudah terlalu luas dan gigi sudah tidak dapat diperbaiki lagi maka dilakukan pencabutan.

            Langkah preventif (pencegahan) merupakan cara yang lebih efektif untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, khususnya karies gigi. Tindakannya lebih sederhana, biaya perawatanpun lebih murah dan efisien dibanding tindakan pengobatan pada gigi yang sudah mengalami kerusakan atau menimbulkan keluhan. Adapun langkah-langkah pencegahan agar tidak terjadi karies gigi antara lain :

  1. Mengurangi makan makanan yang manis, asam dan lengket (yang dapat melekat pada permukaan gigi).
  2. Menggosok gigi minimal 2 kali sehari. Waktu yang tepat adalah setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.
  3. Menggosok gigi selalu menggunakan pasta gigi yang mengandung Fluor untuk melindungi email gigi agar tidak cepat berlubang.
  4. Menggosok gigi dengan cara yang benar dan memilih sikat gigi yang tepat.
  5. Periksa gigi teratur 6 bulan sekali ke dokter gigi walau tidak ada atau sebelum ada keluhan yang berarti. Dokter gigi akan cepat mengantisipasi permasalahan gigi sebelum terjadi kerusakan lebih jauh. Dari sisi biaya, hal ini juga lebih ekonomis.
  6. Pencegahan gigi berlubang sejak dini, pada gigi permanen yang mulai tumbuh dengan memberikan lapisan pada permukaan gigi.
  7. Pemberian Fissure Sealant (menutup fissure/ lekukan pada permukaan gigi yang dalam dengan bahan tambal).

Penting bagi kita untuk memelihara gigi sebaik mungkin jangan sampai dicabut. Khususnya gigi permanen yang tidak akan tumbuh lagi. Kalau kita kehilangan gigi, salah satunya akan mengganggu fungsi pengunyahan. Fungsi pengunyahan yang tidak sempurna akan mengganggu fungsi pencernaan dan seterusnya akan menimbulkan berbagai penyakit yang lebih kompleks. Marilah kita rawat dan jaga gigi kita, mulai dari merawat karies gigi sedini mungkin sebelum banyak menimbulkan keluhan dan masalah. Bila gigi kita terawat dengan baik, maka kualitas hidup akan lebih baik. Semoga bermanfaat.

0 Komentar